Padahal, memang benar ketuban bisa lebih banyak, tetapi tidak ada kaitannya dengan Moms yang terlalu lama atau terlalu sering berendam.
Kondisi cairan ketuban yang terlalu banyak disebut dengan polihidramnion.
Melansir dari Medical News Today, ibu hamil yang alami polihidramnion umumnya tidak memiliki tanda atau gejala.
Kalau pun ada gejala yang muncul, maka ditandai dengan kesulitan bernapas, kontraksi prematur, atau nyeri di perut.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Tidak Aman Naik Sepeda Motor?
Penyebab cairan ketuban yang terlalu banyak bisa bermacam-macam seperti sedang mengandung anak kembar atau ibu hamil mengidap diabetes.
Di samping itu, kondisi janin yang mengalami kesulitan menelan cairan ketuban, janin menghasilkan jumlah urin lebih banyak, infeksi pada janin, atau anemia pada janin juga bisa menyebabkan cairan ketuban lebih banyak dari normalnya.
Masalah pada janin seperti masalah dalam susunan genetik janin, paru-paru, sitem syaraf, ataupun malformasi kongenital juga bisa menyebabkan cairan ketuban lebih banyak.
Kondisi cairan ketuban yang lebih banyak ini perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko komplikasi pada janin ataupun ibu hamil.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR