dr. Lucia pun menegaskan bahwa stunting ini tidak boleh ada faktor infeksi saat diagnosisnya.
Artinya, ketika anak dilihat berat dan tinggi badannya kurang, maka perlu dipastikan tidak ada infeksi.
"Misalnya, berat badan anak kurang, tinggi badannya kurang, itu akibat ada jantung bocor anaknya. Kita enggak bisa mendiagnosis (stunting) karena dia jantung bocor," ujar dr. Lucia.
Dengan begitu, ketika ditemukan tinggi dan berat badan anak kurang, maka perlu dilihat apakah ada penyakit penyerta atau tidak.
Baca Juga: Ketahui Makanan-makanan yang Berguna Untuk Tumbuh Kembang Anak Agar Tidak Alami Keterlambatan
"Tapi, kalau konteksnya anak sehat dan berat badannya enggak bertambah, pertambahannya enggak optimal. Barulah tinggi badannya terdampak," papar dr. Lucia.
Perlu Moms ketahui bahwa, pada tiga bulan pertama kehidupan bayi, idealnya kenaikan berat badan anak sebanyak 800 gram.
Kemudian, saat usia enam bulan, idealnya yaitu 400-600 gram setiap bulannya.
"Di usia 6 bulan sampai 1 tahun, kalau berat badannya tidak naik dengan optimal, tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan, lama-lama pasti tinggi badannya akan terdampak. Tinggi badan yang terdampak itu yang disebut sebagai stunting," jelas dr. Lucia.
Cara mencegah stunting
Untuk mencegah stunting, dr. Lucia menyarankan untuk dilakukan kurva berat dan tinggi badan sejak awal.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR