Dengan begitu, jangan lewatkan waktu imunisasi karena saat imunisasi tidak sekadar disuntik, tetapi juga dilakukan pemeriksaan berat badan secara teratur.
Selain itu, nanti akan dicocokkan antara berat badan dan tinggi badan pada grafik pertumbuhan.
Perlu dilihat juga mengenai asupan makanan, ASI, dan aktivitasnya.
"Kita lihat asupannya seberapa, apa saja, yang ASI eksklusif atau tidak anaknya, kemudian ASI-nya bagaimana, atau aktivitas yang berlebihan," kata dr. Lucia.
Sebenarnya, anak yang aktif merupakan tanda yang bagus, tetapi asupan kalorinya perlu ditambah agar berat badannya juga bertambah.
Cara mengatasi stunting
Untuk mengatasi masalah stunting ini, dokter akan melakukan intervensi dan orangtua perlu menerimanya terlebih dahulu.
Nanti akan dilihat bagaimana jadwal makannya apakah teratur atau tidak, apakah setiap 2-3 jam sekali atau tidak.
"Setelah jadwal makan dilihat, setiap berapa jam anak dapat susu, setiap berapa jam anak dapat makan. Baru dievaluasi makannya apa saja," ujar dr. Lucia.
dr. Lucia menjelaskan, umumnya anak dengan masalah ini akan diminta kontrol ulang untuk melihat apakah ada pengaruhnya terhadap kenaikan berat badan atau tidak.
"Kalau asupannya sudah dikoreksi, dicek absorbsinya atau penyerapannya bagaimana, jangan-jangan anak ini kalau setiap konsumsi tinggi lemak kemudian mencret, fungsi penyerapannya baik tidak, fili-fili ususnya itu harus dilakukan pengecekan," jelas dr. Lucia.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR