Nakita.id - Tumbuh kembang anak menjadi hal yang penting untuk dipantau sejak ia lahir hingga remaja.
Masalah tumbuh kembang ini bisa dikarenakan Si Kecil alami gangguan sejak lahir ataupun kurang stimulasi.
Untuk masalah tumbuh kembang anak akibat kurangnya stimulasi, artinya Moms bisa mencegahnya agar Si Kecil tidak mengalami.
Pasalnya ketika masalah tumbuh kembang ini terjadi, maka Si Kecil bisa mengalami dampaknya.
Untuk jangka pendek akibat masalah tumbuh kembang anak yaitu anak jadi mudah sakit.
Sementara jangka panjangnya, Si Kecil jadi mengalami masalah kognitif dan tertinggal dibandingkan teman-teman sebayanya.
Dalam wawancara eksklusif bersama dokter anak dan psikolog, Nakita.id merangkumnya dan menjadikan panduan untuk pantau tumbuh kembang anak.
1. Jaga keharmonisan dalam keluarga
Tahu tidak Moms bahwa ternyata keharmonisan dalam keluarga bisa menjadi salah satu pendukung tumbuh kembang anak agar tak alami keterlambatan.
Seorang psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Psi, Psikolog atau yang akrab dipanggil Nina dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bahwa orangtua yang harmonis bisa menumbuhkan motivasi lebih besar untuk mengasuh anaknya.
"Ketika mereka mempunyai motivasi lebih besar lebih berniat belajar ilmu perkembangan anak. Terus kemudian lebih berniat menjalankan stimulasi anak sehingga mereka betul-betul bisa mendukung tumbuh kembang anak," jelas Nina.
Ketika keharmonisan dalam keluarga tidak terwujud atau malah orangtua sering berantem, maka bisa membuat anak terabaikan dan tipe pengasuhannya menjadi otoriter.
2. Batasi screen time
Di tengah kondisi serba gadget, penting untuk Moms tetap membatasi penggunaan gadget pada anak.
"Ketika anak dibiarkan saja dengan gadget, maka dalam waktu yang lebih panjang dari disarankan maka itu rentan membuat anaknya punya keterlambatan tumbuh kembang," jelas psikolog yang praktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok.
Nina menyebutkan bahwa anak berusia di bawah 2 tahun belum diperbolehkan menggunakan gadget kecuali untuk berkomunikasi seperti telepon atau video call.
Sementara untuk usia 2-6 tahun, penggunaan gadget cukup 1 jam dalam sehari di luar waktu belajar mengingat saat ini sekolah harus menggunkan gadget.
"1 jam itu pun tidak boleh terus-terusan. Selama 1 jam, 10 menit istirahat atau 15 menit istirahat dulu terus nanti siang mulai lagi 15 menit untuk yang nonton atau main game," jelas Nina.
3. Ketahui tumbuh kembang anak yang normal
Untuk mengetahui anak apakah mengalami keterlambatan atau tidak, maka penting bagi Moms mengetahui apa saja tumbuh dan kembang anak yang normal.
Seorang dokter anak dalam wawancara bersama Nakita.id, dr. Loysa Ladydi, Sp.A, M.Ked Klin menyebutkan bahwa perkembangan anak usia 3 bulan seharusnya sudah bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat serta mengoceh.
Kemudian anak usia 1 tahun seharusnya sudah bisa mengeluarkan 1-2 suku kata, manjat-manjat, sudah tahu nama anggota keluarganya, hingga sudah bisa berjalan 1-2 langkah.
Kemudian pertumbuhan anak bisa dinilai dari berat badan, panjang badan, dan lingkar kepalanya apakah sesuai atau tidak.
Dan Moms juga bisa membawa ke dokter anak untuk memantau tumbuh kembangnya dan dilakukan pemeriksaan denver.
Kalau pun tidak bisa ke dokter anak, dr. Loysa menyarankan Moms untuk ke puskesmas atau posyandu untuk diperiksa melalui KPSP atau Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.
4. Makanan untuk tumbuh kembang anak
Makanan untuk tumbuh kembang anak juga penting untuk diberikan agar Si Kecil tidak kekurangan gizi.
"Terutama lemak karena lemak di usia 2 tahun pertama itu sangat dibutuhkan perkembangan otaknya apalagi bayi-bayi yang masih MPASI 1 tahun 1000 hari pertama itu bagus banget," jelas dr. Loysa.
Berikanlah protein hewani seperti dari ikan kembung, ikan salmon, lele, telur, dan ayam.
5. Klinik tumbuh kembang
Jangan lupa untuk rutin mengunjungi klinik tumbuh kembang baik untuk anak yang sehat atau alami keterlembatan.
Di 1 tahun pertama kehidupannya, Moms bisa bawa Si Kecil ke klinik tumbuh kembang setiap bulan untuk diperiksa berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
Kemudian usia 1-3 tahun minimal 3 bulan sekali untuk dievaluasi berat badan, panjang badan, lingkar kepala serta dilakukan imunisasi.
Di usia 3-6 tahun, setidaknya 6 bulan sekali untuk ke klinik tumbuh kembang.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR