Nakita.id - Bagi pasangan suami istri, hubungan intim bisa jadi cara untuk merekatkan ikatan cinta.
Bertahun-tahun menikah, tak bisa menampik terkadang munculnya rasa bosa dan jenuh dengan kegiatan yang monoton.
Hubungan intim bisa membuat romantisme kembali membara meski sudah menikah bertahun-tahun.
Sayangnya, tak semua pasangan bisa rutin melakukan hubungan intim.
Banyak pasangan tak bisa berhubungan intim karena terkendala jarak atau beberapa kondisi lain.
Melansir dari Insider, tidak berhubungan intim dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko depresi.
Ketika berhubungan intim, seseorang akan mengalami puncak kenikmatan atau yang biasa disebut orgasme.
Orgasme memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan diantaranya menghilangkan kecemasan, meningkatkan kekebalan, dan bisa membantu supaya tidur lebih nyenyak.
Menurut psikolog yang bernama Dr. Rachel Needle, menjelaskan bahwa orgasme bisa mengurangi rasa sakit.
"Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu mengurangi stres, setidaknya untuk sementara, dan menimbulkan perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia," kata Needle.
Ketika jarang berhubungan intim bahkan sampai berbulan-bulan, maka seseorang bisa mengalami 'kelaparan sentuhan'.
Tak main-main, ini bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental menurut psikoterapis bernama Dr. Dulcina Pitagona.
Baca Juga: Semua Pria Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Mengenai Masalah dalam Berhubungan Intim dan Cara Mengatasinya
“Ketika mereka yang ingin berhubungan seks dan terbiasa melakukan hubungan seksual secara teratur mengalami kurangnya keintiman seksual, hal sebaliknya dapat terjadi dalam bentuk efek yang merugikan kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala; dan perasaan terisolasi, tidak aman, dan harga diri rendah," kata Dr. Dulcinea Pitagora.
Melansir dari Mirror, jarang berhubungan intim bisa membuat seseorang mengalami perubahan libido.
Jarang berhubungan intim bisa membuat seseorang mengalami kenaikan atau penurunan libido.
Apabila libido turun dan hal tersebut terus terjadi, akibat yang paling buruk adalah mengalami depresi.
Terlalu lama tidak berhubungan intim juga bisa menyebabkan organ intim melemah.
Setelah sekian lama tidak berhubungan seks dan akan kembali berhubungan, biasanya akan menimbulkan rasa sakit.
Bahkan, para ahli meyakini bahwa perempuan yang jarang berhubungan intim bisa kehilangan banyak hormon estrogen.
Ini menyebabkan perempuan kesulitan mengeluarkan cairan lubrikasi saat berhubungan intim.
Bahkan, banyak yang meyakini perempuan yang jarang berhubungan intim bisa menyebabkan rasa sakit saat menjalani siklus menstruasi.
Sama kasusnya dengan perempuan, laki-laki yang jarang atau kurang melakukan hubungan intim akan mengalami masalah ereksi.
Hal ini ditemukan pada laki-laki yang sudah berumur meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki muda juga bisa mengalami hal ini.
Source | : | insider,Mirro.co.uk |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR