Namun para periset percaya bahwa tes baru ini dapat mengungkapkan penyebab anak bisa menjadi autis.
Tim Warwick bekerja sama dengan collaborator (peneliti lain) dari Universitas Bologna di Italia.
Mereka meneliti sebanyak 38 anak yang didiagnosis dengan ASD bersama dengan kelompok kontrol 31 anak, lainnya berusia antara 5-12 tahun.
BACA JUGA : Menurut Ahli, Ini 10 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Agar Anak Cerdas
Sampel darah dan urin diambil dari anak-anak untuk analisis.
Tim menemukan ada perbedaan kimia antara kedua kelompok tersebut.
Peneliti mengungkapkan, hal ini bisa menjadi langkah untuk mengembangkan penelitian agar bisa mendeteksi autisme lebih dini lagi.
Tes ini juga diharapkan bisa mendeteksi berbagai penyakit lainnya, yang kemungkinan menjadi komplikasi dari autisme ini.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR