Maka dari itu, menurut dr. Tan, makan hati ayam tidak akan berbahaya jika tak terlalu banyak dan keseringan.
Meski begitu, ibu hamil juga harus tetap mengonsumsi makanan lain yang bergizi.
"Segala sesuatu jika terlalu banyak, terlalu sering, tentu tidak baik. Kita dapat merotasi dengan makanan lain. Jadi hati ayam seminggu sekali, misalnya," kata dr. Tan.
Supaya tak menjadi simpang siur, dr. Tan pun menjelaskan bahwa sebenarnya bukan hati ayam yang menyebabkan kelainan pada tubuh, melainkan kandungan retinol di dalamnya.
"Retinol larut dalam lemak. Jadi, kelebihan enggak bisa dibuang melalui urine dan feses. Jadi, bukan hanya efek buruk buat pertumbuhan janin, tapi juga buat yang mengonsumsi," pungkasnya.
Nah, itu dia Moms penjelasan mitos vs fakta kehamilan tentang larangan makan hati ayam saat hamil. Jangan sampai keliru lagi, ya!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR