Nakita.id – Karena sembelit, kita jadi susah untuk buang air besar dan membuang waktu lama di kamar mandi.
Perut terasa sakit, namun feses susah untuk dikeluarkan.
Seringkali, perut juga masih terasa sakit walaupun sudah keluar dari kamar mandi.
Hasrat untuk buang air besar jadi berkurang selama beberapa hari terakhir juga salah satu ciri sembelit.
Mengalami sembelit dan tidak bisa diukur dari seberapa sering Moms memiliki hasrat ingin buang air besar selama satu minggu.
Dilansir dari Cleveland Clinic, seseorang bisa dikatakan sembelit apabila buang air besar kurang dari tiga kali selama satu minggu.
Walaupun begitu, memang beberapa orang memiliiki hasrat ingin buang air besar yang berbeda-beda.
Beberapa orang terkadang berhasrat buang air besar beberapa kali dalam sehari, beberapa lainnya satu kali dalam dua hari.
Yang perlu diperhatikan, pola buang air besar jangan sampai terlalu jauh dari jumlah idealnya, yaitu tiga kali dalam satu minggu.
Biasanya salah satu sebab mengapa sembelit adalah asupan makanan.
Seringkali, asupan makanan yang kurang mengandung serat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
Namun, tahukah Moms, bahwa penyebab sembelit tak hanya dari asupan makanan.
Ternyata, stres juga bisa menjadi salah satu penyebab kesulitan buang air besar.
Memang, apa hubungannya stres dengan mengalami sembelit?
Dilansir dari Medical News Today, ada hormon yang memengaruhi tubuh kita saat stres dan memengaruhi sistem pencernaan kita.
Menurut jurnal Expert Review of Gastroenterology & Hepatology, seseorang bisa mengalami sembelit karena stres karena hormon adrenalin atau hormone epinephrine.
Dalam kondisi stres, kelenjar tubuh akan mengeluarkan hormone adrenalin yang berperan saat seseorang mengalami respons fight-or-flight.
Respons fight-or-flight adalah ketika tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang menjadi penyebab stres.
Ketika ada stressor atau penyebab rasa takut datang, tubuh meresponnya dan akan memutuskan apakah akan melawan atau menghindari dari stressor tersebut.
Hormon CRF atau corticotrophin-releasing factor juga dilepaskan ke usus besar.
Akibatnya, tubuh mengalami perubahan aliran darah dari usus ke organ-organ vital seperti jantung, paru-paru dan otak.
Usus kemudian akan mencerna makanan lebih lambat daripada biasanya sehingga menyebabkan sembelit.
Tak hanya itu, stres juga menyebabkan bakteri baik yang ada di dalam usus menjadi bermasalah.
Mengenai hal ini memang belum banyak penelitian yang bisa menjelaskan secara lebih mendetail.
Namun, Medical News Today melaporkan bahwa banyak orang yang percaya stres bisa mengurangi jumlah bakteri baik yang ada di dalam usus.
Akibatnya, pencernaan terganggu dan menjadi lebih lambat daripada biasanya sehingga mengalami sembelit.
Memang apa yang biasanya membuat seseorang menjadi stres sehingga mengalami sembelit?
Ada banyak faktor yang menyebabkan sembelit karena mengalami stres.
Apapun yang membuat seseorang berada dalam posisi kesulitan kemungkinan besar akan menghasilkan stres.
Misalnya gagal lolos dalam tes, mengalami sakit yang tak kunjung menunjukkan gejala kesembuhan, atau masalah dalam bekerja.
Serupa dengan sembelit karena stres, kecemasan juga bisa menjadi salah satu faktor lainnya.
Dilansir dari mindsethealth.com, 30 persen dari keseluruhan orang dengan gangguan kecemasan mengalami kesulitan buang air besar.
Ternyata, orang dengan gangguan kecemasan juga berpotensi besar memiliki gangguan dalam sistem pencernaannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kecemasan akan mencerna makanan secara lebih lambat.
Kecepatan seseorang dalam mencerna makanan, juga dipengaruhi oleh ENS (enteric nervouse system) atau sistem syaraf enterik.
Menurut Kompas.com, sistem syaraf enteric adalah ‘otak kedua’ kita yang mengendalikan sistem pencernaan.
Orang dengan gangguan kecemasan terganggu sistem syaraf enteriknya.
Sehingga hal ini juga yang menyebabkan pencernaan di dalam tubuh orang dengan gangguan kecemasan lambat.
Moms sebaiknya hati-hati apabila mengalami sembelit dan disertai dengan nyeri di bagian perut (abdominal pain).
Sebab, hal ini adalah salah satu gejala dari irritable bowel syndrome (IBS) atau iritasi pada saluran pencernaan.
Selama ini, IBS kerapkali dikaitkan dengan gangguan kecemasan.
Kecemasan bisa membuat seseorang memiliki gejala IBS yang lebih buruk lagi.
Sampai saat ini, masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan antara IBS dan gangguan kecemasan.
Namun, dilansir dari National Center of Biotechnology Information (NCBI), faktor lingkungan menjadi penyebab stres maupun kecemasan yang berdampak pada kesulitan buang air besar.
Misalnya, seperti cara seseorang bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Lalu, apa yang bisa dilakukan, jika berdampak pada sistem pencernaan kita sehingga mengalami sembelit karena stres?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kesulitan buang air besar yang disebabkan karena stres bisa diatasi.
Pertama, mengubah gaya hidup dan pola makan agar jauh lebih baik.
Tak ada salahnya apabila mencoba dari yang paling mudah, yaitu memiliki pola makan yang teratur.
Moms tak perlu melakukan diet.
Hanya saja Moms harus mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur.
Pisang, apel, bayam, brokoli, dan labu bisa dijadikan awalan untuk memakan makanan yang berserat.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak probiotik juga bisa.
Baca Juga: Kerap Diabaikan, Ternyata Begini Tanda Tubuh Kurang Gerak Salah Satunya Mudah Alami Sembelit
Tempe dan yogurt terkenal akan kandungan probiotiknya.
Hindari alkohol, rokok, dan makanan dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi karena hanya akan menambah risiko sembelit.
Kedua, apabila merasa sembelit karena gangguan kecemasan atau stres, tak ada salahnya meminta pertolongan pada ahlinya.
Akan jauh lebih baik apabila menjalani berbagai aktivitas yang dapat melepas stres dan kecemasan.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa aktivitas pelepas stres diantaranya ada jalan sehat, bersepeda, berkebun, dan lain-lain.
Menurut Verywell Mind, menulis jurnal keseharian juga bisa mengurangi kecemasan dan stres.
Tak hanya disebabkan karena pola makan yang tak sehat, kondisi psikologis yang sedang kurang baik ternyata juga bisa menyebabkan sembelit.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,Cleveland Clinic,Medical News Today,NCBI,Verywell Mind,mindsethealth.com |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR