Meski ditemukan hal demikian, WHO merasa perlu kembali melakukan penelitian dan memeriksa varian Mu untuk memastikan.
Sementara itu, mengutip pemberitaan France24, Rabu (1/9/2021), ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru tersebut.
Kekhawatiran tersebut muncul karena tingginya tingkat infeksi yang terjadi kembali secara global, terlebih karena varian Delta.
Tapi, apakah benar varian Mu lebih berbahaya dibandingkan varian Delta yang sebelumnya juga disebut ganas?
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menjelaskan, varian baru SARS-CoV-2 Mu atau B.1.621 tak lebih ganas daripada varian Delta.
Terlebih menurut WHO, varian Mu masuk dalam kategori varian of interest (VoI), sedangkan varian Delta masuk kategori varian of concern (VoC).
"Dari pengelompokannya saja kita sudah bisa melihat bahwa varian Delta itu masuk kelompoknya VoC, sedangkan Mu masuknya VoL. Jadi dari situ saja sudah kelihatan bahwa varian Delta membutuhkan perhatian yang lebih besar dari varian Mu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021) malam.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Kompas.com,guardian |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR