Nakita.id - Menyapih anak memang kerap menjadi dilema banyak orangtua.
Pasalnya, proses menghilangkan kebiasaan menyusu sering membuat Moms tak tega jika sewaktu-waktu melihat anak merengek meminta susu.
Maka tak heran, jika banyak orangtua yang mencari cara terbaik agar proses menyapih bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Anak Siap Lepas ASI, Ini Kiat-kiat Sukses yang Harus Dilakukan
Tetapi, hal yang perlu diingat adalah, tak semua orangtua harus mengikuti cara menyapih anak yang sama.
Moms perlu melihat berbagai faktor yang akan memengaruhi kondisinya.
Lakukan menyapih secara perlahan dan tak terburu-buru agar anak merasa siap dengan kebiasaan barunya.
Meski anak belum bisa berbicara, Si Kecil akan memahami hal-hal apa saja yang orangtuanya katakan.
Pada usianya yang menginjak 2 tahun, anak mulai bisa mengerti lebih banyak terhadap instruksi yang Moms berikan.
Namun, tak jarang juga komunikasi yang dilakukan membuat Si Kecil semakin enggan untuk berhenti menyusu.
Baca Juga: Jangan Dipaksa, Ini Waktu yang Tepat untuk Memulai Menyapih Si Kecil Menurut Dokter Anak
Dengan begitu, Moms perlu memikirkan cara lain agar proses menyapih pada anak dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Dokter Spesialis Anak RSIA Stella Maris Medan, dr. Dewi Sari, M.Ked(Ped), Sp.A, hal pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan menurunkan frekuensi menyusu.
Mengurangi frekuensi menyusu pada payudara selama beberapa hari diharapkan dapat memudahkan bayi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi secara perlahan.
"Kita kurangi frekuensi menyusui langsungnya, jadi kurangi dari lima kali menjadi empat kali dari payudara, dan satu lagi kita kasih dari perah, perah ini bisa pakai botol susu ataupun pakai sendok dan gelas juga boleh," ujar dr. Dewi dalam liputan khusus bersama Nakita.id, Senin (13/9/2021).
Saat mengurangi frekuensi menyusu, Moms bisa melihat apakah ada perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh Si Kecil.
Jika anak terlihat anteng dan terkesan tak merasa akan perubahan yang Moms lakukan, maka tak ada salahnya untuk kembali mengurangi pemberian ASI.
Sehingga, secara perlahan-lahan anak akan mulai lupa dengan aktivitas menyusu.
Baca Juga: Memudahkan Untuk Anak Bisa Minum Sendiri, Inilah Panduan Penggunaan Trainning Cup yang Benar
"Kemudian, kita lihat perilaku, tingkat kerewelan, dan tingkat penerimaan anak terhadap tindakan baru itu. Bila sudah lancar, kita kurangi lagi dari empat kali menjadi tiga kali sampai lama-lama anak tidak langsung minum dari ASI," pungkas dr. Dewi.
Saat jadwal menyusu anak mulai dikurangi, Moms bisa menawarkan anak untuk minum dari gelas dan beberapa makanan pendamping MPASI.
Dengan cara ini, Moms bisa sekaligus mengajarkan anak untuk mulai terbiasa menggunakan peralatan makan, seperti gelas untuk menyusu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR