Jerawat dapat berkembang di mana saja di tubuh seseorang, tetapi terutama sering terjadi di wajah, bahu, punggung, dada, dan lengan.
Seseorang mungkin memperhatikan munculnya jerawat ketika kelenjar kecil tepat di bawah permukaan kulit tersumbat.
Kelenjar ini, yang dikenal sebagai kelenjar sebaceous, menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum.
Mereka dapat tersumbat karena terlalu banyak sebum, sel kulit mati, atau bakteri.
Ketika ini terjadi, kelenjar bisa meradang dan jerawat bisa berkembang.
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan jumlah sebum yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous.
Sebum ini meningkatkan kemungkinan timbulnya jerawat dan jerawat. Faktor termasuk:
Perubahan hormonal. Jerawat sangat umum pada masa pubertas karena kadar hormon berfluktuasi secara signifikan selama periode ini.
Stres. Ada hubungan antara stres dan munculnya jerawat, tetapi alasannya tidak jelas.
Obat. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan jerawat sebagai efek samping. Contohnya termasuk steroid tertentu, antikonvulsan, barbiturat, atau litium.
Kebersihan. Tidak mencuci rambut dan wajah secara teratur dapat menyebabkan timbunan minyak di dahi dan penyumbatan yang memicu timbulnya jerawat.
Produk rambut. Beberapa produk rambut, seperti gel, minyak, atau lilin, terkait dengan jerawat yang dikenal sebagai jerawat pomade.
Iritasi kulit. Menggunakan riasan di dahi atau memakai pakaian seperti topi, dapat mengiritasi dahi dan juga memicu timbulnya jerawat. Sering menyentuh dahi juga bisa memperparah kulit dan memicu jerawat.
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR