Nakita.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhirnya benar-benar merealisasikan rencana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas atau (PTM).
Sebagian sekolah pun kini sudah menjalani PTM secara rutin setiap harinya.
Hal tersebut tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para siswa, guru, dan juga orangtua.
Baca Juga: Berikut Ini Kebutuhan Gizi yang Harus Orangtua Penuhi untuk Menjaga Anak Tetap Sehat Saat Pandemi
Namun di sisi lain, orangtua juga dirundung rasa khawatir melepas anaknya menjalani PTM terbatas.
Pasalnya sampai detik ini pandemi Covid-19 pun belum selesai di Indonesia.
Untuk itu, bagi para Moms yang buah hatinya sudah melakukan PTM ada baiknya memperhatikan asupan gizi Si Kecil.
Karena dengan asupan gizi yang baik, anak pun memiliki imunitas tubuh yang baik.
Kemudian anak juga selalu sehat, sehingga siap beraktivitas di luar rumah seperti menjalani PTM terbatas.
Menurut Ahli Gizi bernama Leona Victoria, BSC, MND, atau akrab disapa Ria dalam acara Live bersama Nakita.id, Jum'at (17/09/2021) mengatakan, para Moms harus selalu memenuhi kebutuhan gizi mikronutrien anak setiap harinya.
Ria juga menyarankan agar anak selalu sehat, Moms harus memberikan makanan bergizi yang sesuai dengan 'Piring ku' dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Isinya ikutin 'Piring ku' dari Kemenkes. Kalau bisa sih tidak digoreng dan rendah lemak," kata Ria.
Baca Juga: 3 Tips Persiapkan Anak Sebelum Mulai PTM Terbatas Versi Kolaborasi Sonora Perenting dan Nakita.id
Ria juga mengingatkan, agar para Moms tidak hanya berfokus pada karbohidrat ketika menyiapkan makan untuk Si Kecil, namun juga harus yang mengandung serat.
Selain itu kebutuhan vitamin dan mineral juga harus benar-benar dipenuhi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Apabila tidak dari makanan, Moms bisa memberikan Si Kecil suplemen.
Jangan lupa juga untuk memenuhi vitamin D Moms.
Ria mengatakan, vitamin D sendiri memang sangat susah didapatkan dari makanan.
Ketika PTM nanti Moms juga bisa membawakan Si Kecil bekal agar gizinya selalu tercukupi.
Buatlah bekal yang memang anak-anak sukai, dan jangan yang terlalu ribet.
"Bawakan saja makanan yang simple, padat, dan higienis, misalnya banana cake, dan lainnya," tambah Ria.
Ria juga menegaskan, menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk anak tidak harus selalu yang mahal.
"Sehat tidak perlu mahal, banyak makanan lokal yang sehat," tegas Ria.
Ahli gizi tersebut juga menjelaskan ketika kebutuhan gizi anak tercukupi dengan baik maka bukan hanya membuat fisik sehat, melainkan juga bisa mempengaruhi suasana hati anak.
"Moodnya stabil, gula darahnya stabil sehingga fokus belajar, kualitas tidur baik, BAB nya juga lebih baik," tutup Ria.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR