Nakita.id - Pasti Moms senang saat anak sedang hobi membaca buku.
Artinya, anak sedang mengalami perkembangan dalam preferensinya.
Selama ini membaca buku selalu dikaitkan dengan hal-hal yang baik dan membuat kita menjadi berwawasan luas.
Untuk itu tak heran jika ada kata bijak yang berbunyi, 'buku adalah jembatan dunia'.
Sebab, dari membaca buku kita bisa mengetahui berbagai hal.
Tak hanya itu Moms, anak yang suka membaca buku cenderung lebih terlatih dalam bidang bahasanya.
Anak akan mulai mengetahui berbagai macam kosakata baru.
Dengan begitu ia akan mampu berkomunikasi secara komprehensif.
Ini baik untuk anak yang hendak memasuki jenjang sekolah, kemungkinan besar ia akan cenderung lebih maju secara bahasa dibandingkan teman-temannya.
Namun, pernahkan Moms merasa khawatir dengan pilihan buku si Kecil?
Si Kecil selalu lebih suka membaca komik daripada membaca buku novel biasa.
Alasannya, di dalam komik menyampaikan dengan gambar sehingga anak lebih mudah mengerti.
Banyak informasi yang beredar bahwa membaca novel lebih baik dibandingkan membaca komik.
Sebab, informasi di dalam novel disampaikan melalui kalimat dan minim ilustrasi.
Seringkali novel juga tidak ada gambar yang ditampilkan samasekali.
Dari situ, mulai banyak spekulasi bermunculan, bahwa imajinasi dan kreativitas anak akan lebih mudah terbentuk apabila ia lebih sering membaca novel yang minim ilustrasi.
Ada anggapan bahwa anak akan lebih terbiasa menginterpretasikan sesuatu, sesuai keinginannya sendiri dari apa yang ia baca dalam buku.
Apakah betul seperti itu?
Dilansir dari Science Daily, sebenarnya tidak selalu seperti itu.
Carol L. Tilley, profesor ilmu informasi di University of Illinois at Urbana-Champaign mengatakan, setiap buku bisa bermanfaat namun bisa juga merugikan pembacanya.
Menurut Tilley, hal ini tergantung dari siapa yang membaca.
Tilley mengakui bahwa selama ini ada kritik terhadap buku komik atau manga yang dibaca oleh anak-anak.
Banyak yang mengatakan bahwa komik tidak memiliki dampak terhadap literasi anak.
Baca Juga: Anak Hanya Suka Membaca Buku yang Sama Berulang Kali, Apakah Baik? Ini Faktanya
Banyak kritik yang menyatakan, buku komik cenderung lebih menyederhanakan informasi yang disampaikannya.
Lain halnya dengan buku novel grafis yang kerap dianggap sebagai 'buku sungguhan' jika dibandingkan dengan buku komik.
Alasannya, buku novel melakukan pendekatan dengan lebih kompleks dengan tulisan dan minimnya ilustrasi.
Namun, Tilley beranggapan bahwa berbagai upaya untuk membaca, termasuk membaca komik, tidak hanya memahami kalimat dalam teks saja.
Menurutnya, membaca adalah menangkap suatu pengetahuan secara komprehensif, sehingga ada pemahaman yang berkorelasi dengan sosial, bahasa, dan budaya.
Semua tergantung pada siapa yang membaca.
Anak yang terbiasa membaca buku novel grafis bisa saja menjadi kesulitan untuk membaca komik yang memiliki gambar dengan alur tertentu.
Banyak orang yang menganggap buku komik akan lebih menghibur daripada buku novel grafis.
Dilansir dari Psychreg, komik juga mampu menjadi eskapisme. Apa artinya?
Banyak orang yang menggunakan komik untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan.
Maka dari itu, bahkan orang dewasa pun juga masih banyak yang sering membaca komik di sela-sela kesibukan.
Tak hanya itu, beberapa penelitian juga membuktikan bahwa komik mampu meningkatkan kemampuan visual dan spasial anak.
Sebab, gambar di dalam komik disajikan dengan alur yang teratur seperti membentuk huruf 'S'.
Sedangkan buku novel grafis mampu untuk membentuk keingintahuan anak.
Dilansir dari Healthline, melalui teks yang sidajikan dalam novel, anak menjadi lebih mudah menyerap kosakata baru.
Baca Juga: Yuk Atasi Bosan dan Isi Kegiatan Kreatif dan Bermanfaat Bersama Si Kecil dengan Cara Ini
Ahli dari National Center on Early Childhood Development, Teaching, and Learning, menjelaskan bahwa membaca buku membantu meningkatkan jumlah kosakata pada anak.
Dalam buku, banyak kosakata yang barangkali tak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Baik dengan novel grafis maupun komik, sama-sama membuat anak menjadi lebih kreatif.
Baik buku novel grafis, maupun komik sama-sama baik asalkan bermanfaat untuk si Kecil.
Manfaat yang paling jelas adalah anak menjadi lebih suka membaca dan mendapat pesan moral dari buku tersebut.
Sehingga membaca menjadi hobinya.
Anak juga bisa mampu memahami bahasanya sendiri secara lebih mudah.
Maka dari itu, membaca buku novel grafis dengan buku komik memiliki manfaat yang sama, Moms.
Malah, membaca buku novel maupun komik tetap bisa dijadikan #FamilyQuality time untuk Moms dan si Kecil.
Moms dan Dads bisa membimbing si Kecil untuk mencarikan buku-buku pilihan yang sesuai untuk dibacanya.
Berikut tips untuk Moms dan Dads yang sedang mendorong hobi si Kecil dalam membaca:
Pertama, pilih buku yang disukainya.
Moms dan Dads bisa meminta si Kecil untuk memilih sendiri buku bacaan yang disukai.
Namun, tentunya sangat disarankan apabila Moms dan Dads sudah menyortir terlebih dahulu buku yang hendak dipilih oleh si Kecil.
Sehingga Moms tidak perlu khawatir dengan isi buku yang dipilihnya, karena Moms sudah mengerti buku tersebut cerita tentang apa.
Kedua, ajak si Kecil untuk membaca bukunya bersama-sama.
Ini bisa jadi quality time untuk Moms dan Dads juga, lo.
Dengan begitu Moms dan Dads bisa tetap punya #FamilyQuality time di rumah.
Namun, terkadang anak malas untuk membaca buku bersama orangtuanya.
Tidak apa. Moms bisa menanyai pendapat si Kecil tentang buku yang baru saja dibacanya.
Apakan bukunya baik, bercerita tentang apa, apa yang dia suka dari buku tersebut, dan lain-lain.
Tawarkan kepadanya untuk membaca buku yang hampir serupa temanya.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR