Nakita.id - Sampai saat ini salah satu gejala yang kerap dialami oleh pasien Covid-19 adalah anosmia.
Anosmia merupakan sebutan bagi gejala pasien terkonfirmasi Covid-19 yang tiba-tiba tidak mampu mencium bau-bauan.
Tak hanya mencium bau, pasien yang mengalami anosmia juga tak mampu merasakan makanan yang sudah masuk ke mulut.
Bahkan, beberapa kasus yang mengalami anosmia juga mengalami tidak nafsu makan.
Mengapa seseorang bisa mengalami anosmia pada saat terkonfirmasi positif Covid-19?
Dilansir dari Mayo Clinic, Covid-19 membuat adanya kerusakan pada sel-sel yang ada pada sistem syaraf olfaktori.
Saraf olfaktori adalah reseptor utama bagi indra penciuman.
Sel dalam saraf olfaktori ini mampu berkembang kembali.
Baca Juga: Anti Gagal, Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Sembuh dengan Bawang Putih, Begini Caranya
Itulah mengapa penciuman orang bisa kembali pulih setelah dinyatakan negatif dari Covid-19.
Pulihnya indra penciuman memakan waktu yang bervariasi pada setiap pasien Covid-19.
Biasanya, orang akan mengalami anosmia paling tidak selama dua minggu.
Namun, peristiwa berbeda terjadi di Amerika Serikat.
Menurut survei yang dilakukan oleh American Academy of Neurology, ada beberapa pasien Covid-19 yang indra penciumannya baru pulih 5 bulan kemudian.
Lalu, adakah cara-cara tertentu untuk bisa mengembalikan kemampuan indra penciuman menjadi seperti semula bagi pasien Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, indra penciuman ini bisa pulih tergantung dari seberapa parah anosmia yang dialami pasien.
Pasien yang mengidap anosmia karena Covid-19 bisa mengembalikan kemampuan penciumannya melalui latihan penciuman.
Melalui latihan ini, indra penciuman pasien akan kembali pulih karena dirangsang.
Menurut otolaringologi dr. David Rosen, dilansir dari The Health Nexus, merangsang indra penciuman ini dinamakan dengan olfactory training.
Olfactory training pada dasarnya menggunakan kemampuan otak untuk beradaptasi dengan kondisi tubuh yang baru.
Sehingga, tubuh mampu membentuk jalan saraf baru dan pasien mampu mencium bau-bauan kembali.
Kapan bisa mulai melatih indra penciuman?
Tidak ada ketentuan kapan indra penciuman bisa dilatih.
Bahkan, ketika masih terkonfirmasi positif Covid-19, sudah bisa melakukan olfactory training.
Bahkan, dr. David Rosen menyarankan untuk melatih indra penciuman sedini mungkin.
Vitamin A mampu membantu pemulihan indra penciuman bagi pasien Covid-19.
Ada berbagai bahan alami yang bisa membantu untuk memulihkan indra penciuman.
Pasien Covid-19 bisa mulai mencium bahan-bahan dengan bau yang menyengat, seperti:
1. Kopi
2. Minyak esensial
3. Jeruk
Selain menggunakan olfactory training untuk memulihkan indra penciuman bagi pasien Covid-19, kita juga bisa mengonsumsi jahe.
Dilansir dari Healthshots, jahe bisa digunakan untuk memulihkan indra penciuman.
Sebab, aromanya sangat menyengat dan memiliki sensasi hangat ketika diminum.
Berikut adalah cara untuk memulihkan indra penciuman dengan jahe:
1. Potong jahe, kira-kira 2 cm, lalu cuci bersih.
2. Kupas jahe sampai bersih.
Setelah itu, jahe bisa langsung dikunyah dan ditelan.
Apabila tak mampu mengonsumsi jahe secara langsung, bisa juga djadikan bahan untuk teh hangat.
Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa Ternyata Jadi Pertanda Baik, Kok Bisa?
Berikut cara membuat teh jahe untuk memulihkan indra penciuman.
1. Potong tipis jahe, lalu bersihkan dengan air mengalir.
2. Masukkan satu cangkir air ke panci, lalu masukkan juga jahe yang sudah dipotong.
3. Rebus jahe sampai mendidih.
4. Seduh teh, lalu campurkan air rebusan jahe dengan teh.
5. Menambahkan madu juga dianjurkan.
6. Teh jahe siap dikonsumsi.
Menurut Healthline, akan ada kemungkinan seseorang tidak memiliki kemampuan penciuman yang sama seperti dahulu.
Hal ini disebabkan karena sel saraf baru terbentuk untuk menggantikan sel syaraf penciuman yang lama.
Ini disebut juga dengan parosmia.
Ada tiga hal yang akan terjadi apabila seseorang mengalami parosmia, diantaranya:
1. Indra penciuman tak sekuat dahulu
2. Tak bisa mendeteksi bau tertentu
3. Sensitif mencium bau-bauan tertentu yang tak biasa
Kemungkinan, orang yang mengalami parosmia akan diikuti dengan gejala hidung tersumbat dan suara menjadi sengau.
Baca Juga: 10 Bahan Alami Untuk Kembalikan Penciuman dan Perasa yang Hilang Akibat Covid-19
Tak jarang juga hidung menjadi sering keluar ingus.
Selain parosmia, ada beberapa kondisi lain yang bisa saja terjadi pada eks pasien Covid-19.
Beberapa orang akan lebih mudah mendeteksi bau-bauan yang tak terdeteksi oleh orang lain.
Kondisi ini dinamakan dengan phantosmia.
Bau-bauan seperti daging, parfum, atau aroma gorengan kerapkali disalahartikan dengan bau busuk oleh orang yang mengalami phantosmia.
Walaupun begitu, kemungkinan untuk mengembalikan penciuman setelah isolasi mandiri dari Covid-19 tetap ada.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,Healthline,Mayo Clinic,Healthshots |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR