Nakita.id - Sebagai seorang wanita tentu kita harus aware terhadap kebersihan dan kesehatan reproduksi.
Organ reproduksi sendiri terbagi menjadi dua yakni bagian luar dan juga dalam Moms.
Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi dalam maka Moms juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan organ reproduksi luar.
Selain itu Moms juga harus melakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan apakah organ reproduksi Moms benar-benar sehat atau tidak.
Salah satu pemeriksaan yang bisa Moms lakukan adalah pap smear.
Pap smear sendiri merupakan pemeriksaan yang sangat penting untuk dilakukan para wanita.
Karena dengan pemeriksaan pap smear sendiri bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin apabila ada tanda-tanda kanker serviks
Seperti yang kita ketahui kanker serviks masih menjadi penyebab kematian terbanyak pada wanita.
Angka kanker serviks di Indonesia sendiri pun masih sangat tinggi.
Metode Pengerjaan Pap Smear
Sebagian besar wanita justru banyak yang merasa takut jika harus melakukan pap smear.
Kebanyakan wanita tahunya pengerjaan pap smear sendiri akan menimbulkan rasa yang begitu sakit.
Padahal tidak seperti itu Moms, seorang ahli bernama Dr.dr. Herbert Situmorang, Sp.OG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI menjelaskan, pengerjaan pap smear sendiri bukan dikerok melainkan diusap secara halus saja sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit.
"Jadi pap smear itu mengambil sel-sel dengan cara diusap lalu dilihat di bawah mikroskop ada tidak perubahan sel, karena dengan mengatahui perubahan sel di awal sebelum ia berubah menjadi kanker serviks maka penyakit ini bisa diobati secara total dan sempurna," kata Dr.dr. Herbert dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Selasa (07/09/2021).
Baca Juga: Pastikan Kondisi Mulut Rahim Tetap Sehat, Ini Waktu Ideal Melakukan Pap Smear yang Dianjurkan Dokter
Dr.dr. Herbert pun mengatakan, apabila tidak melakukan pap smear kemudian terjadi perubahan sel dan sudah terlanjur menjadi kanker serviks maka akan sulit untuk diobati sekalipun dengan tindakan operasi.
Apakah Boleh Wanita yang Belum Pernah Berhubungan Seksual Melakukan Pap Smear?
Pertanyaan tersebut tentu menjadi pertanyaan dari masyarakat luas selama ini.
Banyak yang bertanya-tanya apakah wanita yang belum pernah berhubungan seksual wajib melakukan pap smear atau tidak untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
Jawabannya adalah tidak Moms, karena pap smear sendiri bisa dilakukan pada wanita di atas 21 tahun dan sudah pernah atau aktif dalam melakukan hubungan seksual.
Karena nantinya pengejerjaan pap smear akan menggunakan alat yang bernama spekulum.
"Pap smear ini dikerjakannya menggunakan spekulum, jadi kita membuka vagina menggunakan alat kecil untuk menampilkan mulut atau leher rahim tadi. Jadi pada wanita yang belum aktif secara seksual ini tidak boleh dikerjakan, dan tidak perlu dikerjakan juga karena sebagian besar HPV (Human Papiloma Virus) itu diperolehnya melalui aktivitas seksual," tambah Dr.dr. Herbert.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks Lebih Cepat Lewat Pap Smear Secara Rutin, Simak Penjelasannya
Senada dengan Dr.dr. Herbert, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah- Bintaro Jaya, juga mengatakan hal yang serupa.
Dimana pengerjaan pap smear menggunakan alat yang dimasukan ke liang vagina, dan alat tersebut dikhawatirkan akan merusak selaput dara jika dikerjakan pada wanita yang belum pernah berhubungan seksual.
dr. Zeissa lebih menyarankan agar wanita yang belum pernah berhubungan seksual lebih baik melaukan vaksin HPV saja.
"Apabila belum berhubungan seksual maka tidak perlu melakukan pap smear, karena papsmear itu kan mengambil sample nya dari mulut rahim dimana kita harus memasukkan alat ke dalam liang vagina, kalau belum berhubungan kan nanti takutnya bisa merusak selaput dara. Kalau belum berhubungan tapi mau melakukan pencegahan ya bisa melakukan vaksin HPV yang bisa dimulai sejak 10-13 tahun," kata dr. Zeissa dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Jum’at (10/09/2021).
Seberapa sering harus melakukan pap smear?
Sedangkan menurut dr. Beeleonie,BMedSc,SpOG,KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, menjelaskan pap smear di Indonesia sendiri wajib dilakukan dalam 1 tahun sekali karena angka kanker serviks yang masih sangat tinggi.
"Jika sudah pernah berhubungan seksual secara aktif maka hukumnya wajib melakukkan papsmear. Di Indonesia sendiri wajib dilakukan 1 tahun sekali karena kejadian kanker serviks ini masih sangat tinggi, namun di beberapa negara di luar negeri bisa dilakukan sebanyak 1 kali dalam 3 tahun," tutup dr. Beeleonie,BMedSc,SpOG,KFER dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Senin (06/09/2021).
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR