Satu kelompok, yang dipimpin oleh Rachel Romeo, seorang ahli saraf dan ahli patologi bahasa wicara di Rumah Sakit Anak Boston, menunjukkan bahwa interaksi percakapan dapat memiliki manfaat nyata pada perkembangan otak
Tim merekam percakapan di rumah keluarga memantau jumlah bahasa yang mereka gunakan dan jumlah percakapan.
Anak-anak yang memiliki lebih banyak percakapan bergiliran lebih baik dalam tugas pemahaman bahasa.
Faktanya, penelitian lain menemukan bahwa jika percakapan terganggu oleh panggilan telepon, anak tidak mempelajari kata yang baru disajikan, tetapi akan mempelajarinya jika percakapan tidak terputus.
Sementara itu, kelompok lain, yang ini di Princeton Baby Lab, memantau otak bayi dan peneliti untuk menemukan bahwa ketika mereka terlibat dalam permainan interaktif, seperti menyanyi atau membaca, pola aktivasi otak mereka mulai menyatu.
Dengan kata lain, otak mereka menjadi digabungkan bersama, jelas Elise Piazza dari Princeton University Neuroscience Institute, penulis utama penelitian tersebut.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR