Dalam umur kehamilan lebih dari 42 minggu fungsi plasenta akan berkurang dan berujung pada penyebab janin kurang bergerak.
Hal inilah yang menjadi penyebab kurangnya volume air ketuban.
5. Komplikasi pada ibu
Faktor kompilkasi seperti preeklampsia, hipertensi, dehidrasi, dan diabetes menjadi salah satu penyebabnya juga.
Terjadinya hipoksia juga mempengaruhi tingkat volume air ketuban.
Perlu Moms tahu, ada berbagai risiko yang bisa memengaruhi bayi dan ibu hamil jika mengalami kekurangan air ketuban.
Perlu diketahui, air ketuban membantu perkembangan otot dan anggota gerak janin.
Apabila air ketuban cukup, janin akan bebas bergerak, otot dan anggota gerak lainnya juga terlatih.
Hati-hati jika kurangnya air ketuban terjadi di paruh awal kehamilan.
Baca Juga: Air Ketuban Pecah Dini? Begini yang Harus Moms Lakukan
Sebab, akan menjadi hal yang serius dan harus segera ditangani oleh dokter.
Salah satu akibat kekurangan air ketuban di awal kehamilan adalah terjadinya cacat pada bayi.
Hal ini disebabkan karena kurangnya air ketuban menghimpit bayi dan organnya.
Kurangnya air ketuban juga berkemungkinan untuk terjadi keguguran.
Apabila terjadi setelah paruh kedua kehamilan, akan berpeluang menyebabkan Intrauterine Growth Restriction atau IUGR, serta berkemungkinan untuk:
1. Bayi lahir prematur
2. Komplikasi kehamilan dan berujung pada kelahiran secara sesar
Source | : | what to expect,American Pregnancy Association,Medical News Today,News Medical Life Sciences,Apollo Clinic |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR