Nakita.id - Saat ini vaksin Covid-19 tepatnya vaksin Pfizer sudah diperbolehkan untuk disuntikkan ke remaja Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak remaja di Indonesia.
Mungkin banyak yang masih takut membolehkan anaknya ikut vaksinasi Covid-19.
Olehkarena itu, coba simak berbagai fakta berikut soal vaksin Pfizer untuk anak usia 5-11 tahun.
Baca Juga: Oh Begitu, Ternyata Nyeri Lengan Setelah Vaksin Covid-19 Bisa Dihilangkan Pakai Cara Ini
Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, mengeklaim bahwa vaksinnya aman digunakan untuk anak usia 5-11 tahun berdasarkan hasil uji klinik fase dua yang dilakukan.
Data menunjukkan profil keamanan yang baik dan respons antibodi penetralisir yang kuat dengan menggunakan rejimen dua dosis 10 mikrogram yang diberikan dalam jarak 21 hari.
Respons antibodi pada peserta yang diberi dosis tersebut sebanding dengan yang tercatat dalam penelitian Pfizer-BioNTech sebelumnya pada orang berusia 16-25 tahun yang divaksin dengan dosis 30 mikrogram.
Jumlah 10 mikrogram, sepertiga dari dosis normal saat ini, dipilih dengan pertimbangan keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas pada anak-anak usia 5 sampai 11 tahun.
Temuan ini sekaligus menjadi hasil pertama dalam uji coba vaksin Covid-19 pada kelompok usia ini.
Anak-anak di bawah usia 12 tahun selama ini memang belum divaksin karena dunia kesehatan belum bisa memastikan keamanannya.
"Kami ingin memperluas perlindungan yang diberikan oleh vaksin kepada populasi yang lebih muda ini, terutama saat kami melacak penyebaran varian Delta dan ancaman substansial yang ditimbulkannya kepada anak-anak,” kata Albert Bourla, Ketua dan Chief Executive Officer Pfizer, dikutip dari laman Bussiness Wire.
Ia melanjutkan, hasil uji klinis ini akan dijadikan dasar untuk mengajukan izin penggunaan darurat vaksin tersebut kepada pemerintah sesegera mungkin.
Terlebih lagi, sejumlah negara tengah mempersiapkan agar sekolah tatap muka segera bisa dilakukan.
Keberadaan vaksin yang aman dan efektif bagi anak-anak jelas akan menekan risiko penularan di sekolah.
“Kami senang dapat mengirimkan data kepada pihak berwenang untuk kelompok anak usia sekolah ini sebelum dimulainya musim dingin,” kata Dr. Ugur Sahin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech.
“Profil keamanan dan data imunogenisitas pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang divaksinasi dengan dosis yang lebih rendah konsisten dengan yang kami amati dengan vaksin kami pada populasi yang lebih tua lainnya dengan dosis yang lebih tinggi.”
Efek samping Pfizer pada anak-anak di bawah 12 tahun
Wakil presiden senior Pfizer Dr Bill Gruber juga mengeklaim bahwa dosis anak-anak terbukti aman.
Vaksin tersebut menyebabkan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit daripada yang dialami oleh remaja.
Efek tersebut dapat berupa rasa sakit di lengan, demam, dan nyeri tubuh.
Gruber, yang berspesialisasi dalam perawatan medis anak, mengatakan, perusahaan farmasi ini juga berencana untuk meminta persetujuan pemerintah di Uni Eropa dan Inggris.
Pfizer menyatakan telah mempelajari dosis vaksin tersebut kepada lebih dari 2.200 anak berusia 5-11 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak yang lebih muda mengembangkan tingkat antibodi yang sudah terbukti protektif pada remaja dan orang dewasa.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pfizer Klaim Vaksinnya Aman untuk Anak Usia 5-11 Tahun")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR