Nakita.id - Ketika berbicara mengenai kesehatan reproduksi, sebagian besar orang tentu langsung terfokus pada wanita.
Seolah hanya wanita saja yang berkewajiban menjaga kesehatan reproduksinya.
Memang jika seorang wanita menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik maka akan memperlancar kehidupan seksualnya.
Selain itu, seorang wanita juga lebih siap nantinya ketika melaksanakan program kehamilan.
Apabila hamil, maka kehamilannya pun akan bebas dari masalah jika seorang wanita pandai menjaga kesehatan reproduksinya.
Namun yang harus digaris bawahi, bukan hanya wanita yang wajib menjaga kesehatan reproduksi, seorang laki-laki pun juga wajib.
Sama seperti wanita jika seorang laki-laki tidak pandai menjaga kesehatan reproduksinya maka kehidupan seksualnya pun akan terganggu.
Serta cita-cita untuk mendapatkan keturunan pun akan menjadi sulit.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang banyak dialami laki-laki adalah sedikitnya jumlah sperma.
Apabila jumlah dan kualitas sperma Dads sedikit maka akan sulit mendapatkan buah hati.
Biasanya jumlah sperma yang sedikit ini bisa disebabkan dari penerapan gaya hidup yang kurang sehat.
Seperti merokok, minum alkohol, obesitas, dan juga sebagainya.
Berdasarkan peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini dengan tema 'Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi' seorang ahli bernama Dr.dr. Herbert Situmorang Sp.OG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, menjelaskan selain gaya hidup ada 4 faktor yang membuat jumlah sperma laki-laki sangat sedikit.
Faktor utama bisa disebabkan karena genetik Dads sendiri.
"Pertama memang ada faktor genetik, pada saat lahir itu kan yang memproduksi sel sperma namanya testis. Itu bahkan ada orang yang sejak lahir tidak ada testisnya, atau tidak turun testisnya. Testis ini kan dari rongga perut kemudian masa embrio dan berpindah ke kantung zakar. Nah itu ada orang yang mengalami proses ini terganggu, jadi dari awal dia perkembangan testisnya tidak normal," kata Dr.dr. Herbert dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Selasa (07/09/2021).
Selain faktor genetik bisa juga disebabkan karena salurannya tersumbat Dads.
"Kedua, ada juga masalah yang timbul bukan di testisnya tapi di salurannya. Jadi salurannya tersumbat," tambah Dr.dr. Herbert.
Kemudian adanya gangguan infeksi juga bisa membuat testis rusak dan menyebabkan sel sperma Dads sangat sedikit.
Baca Juga: Catat Moms! Daftar Bahan Makanan Ini Punya Manfaat Baik untuk Sistem Reproduksi Wanita
"Ketiga, bisa juga testisnya rusak karena adanya gangguan infeksi," ungkap Dr.dr. Herbert.
Tak hanya itu gangguan hormonal juga bisa membuat produksi sperma menjadi terganggu
"Keempat, masalah hormonal. Jadi ketika testis memproduksi sperma membutuhkan hormon-hormon dari organ lain terutama adalah otak. Jadi ada yang namanya hormon PFH, LH (Lutinizing Hormon), kedua itu bertugas untuk memperintahkan testis menghasilkan sel sperma ini bisa juga terganggu," katanya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR