Nakita.id - Penggunaan alat kontrasepsi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan.
Dengan penggunaan dan pemilihan alat kontrasepsi yang baik dan tepat, merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, penggunaan alat kontrasepsi dikabarkan menurun drastis.
Hal tersebut bisa terjadi karena akses pelayanan kontrasepsi di rumah sakit pun dibatasi semenjak adanya pandemi Covid-19.
Kebanyakan orang pun merasa takut jika harus pergi ke rumah sakit untuk mengakses layanan pemasangan kontrasepsi karena takut terinfeksi virus corona.
Karena hal itulah, akhirnya banyak kehamilan yang tidak direncanakan terjadi.
Kehamilan yang tidak direncanakan sendiri pun bisa mendatangkan hal buruk terutama untuk keselamatan Moms dan juga buah hati yang dikandung.
Ya, jika tidak direncanakan, maka kehamilan akan rentan mengalami masalah.
Akibat kehamilan yang tidak direncanakan ini pun meningkatkan jumlah aborsi.
Seperti diketahui, aborsi merupakan salah satu tindakan yang sangat membahayakan, apalagi jika dilakukan sembarangan dan tidak aman.
Selain mengancam nyawa, tindakan aborsi juga berpengaruh buruk bagi kesehatan reproduksi ke depannya.
Maka dari itu, penggunaan alat kontrasepsi di tengah pandemi Covid-19 ini sangat penting.
Mungkin Moms masih bingung, alat kontrasepsi apa yang cocok digunakan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Berdasarkan wawancara eksklusif Nakita.id bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), alat kontrasepsi yang paling aman digunakan di tengah pandemi Covid-19 adalah yang bersifat jangka panjang.
"Sebetulnya saya berharap MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) biar tidak bolak-balik. Kalau suntik itu kan bolak-balik, dan sebentar-bentar antre suntik lagi, ketika antre kan bisa terpapar banyak orang," kata Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Betulkah Konsumsi Pil KB Membuat Gemuk ? Ini Faktanya
Menurut pria yang juga berprofesi sebagai Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan ini, metode kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan adalah IUD.
Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang ini juga berguna untuk menurunkan risiko terjadinya stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak.
"Saran saya bisa pakai MKJP IUD, atau bisa pakai susuk (KB implan) yang bisa sampai 3 tahun. Jarak 3 tahun itu juga cocok untuk mengatur jarak (kehamilan) istilahnya birth to birth interval. Karena, kalau jaraknya terlalu dekat juga bisa jadi faktor risiko terjadinya stunting," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR