Nakita.id – Sudah 56 tahun Kompas Gramedia (KG) berdiri.
Keberadaan KG hari ini sebagai perusahaan media terbesar di Indonesia pun tidak lepas dari perjuangan dan dedikasi perintis KG, yakni P.K. Ojong dan Jakob Oetama.
Untuk itu, bertepatan dengan hari kelahiran Jakob Oetama, patung perintis KG resmi diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta.
Peresmian patung Perintis KG ini merupakan bentuk penghormatan dan wujud terima kasih atas jasa perintis Kompas Gramedia (KG) yang telah mencerahkan masyarakat melalui produk jurnalistik berkualitas.
Warisan nilai Perintis KG ini pun diabadikan dalam bentuk plakat yang dipasang di monumen patung Perintis KG.
Dalam plakat tersebut, bertuliskan kutipan kedua perintis,
“Kalau begitu, bagaimana mesti berbuat baik, bukan saja baik di mata Tuhan, tetapi juga bagi masyarakat, yaitu untuk memperbaiki masyarakat, untuk mengangkat derajat masyarakat.” – P.K. Ojong.
Dan, “Cita-cita besar dan semangat keberagaman dalam kebinekaan kami bawa dalam lingkup yang kecil: Kompas Gramedia. Indonesia kecil atau Indonesia mini menjadi ideologi yang terus dikembangkan.” – Jakob Oetama.
Adapun sosok dibalik patung Perintis KG adalah Azmir Azhari, seorang seniman patung realis kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat.
Beliau dipercaya untuk membuat patung Jakob Oetama karena memiliki rekam jejak sebagai seniman yang telah membuat patung tokoh-tokoh ternama di Indonesia.
Patung Jakob Oetama diletakkan berdampingan dengan patung P.K. Ojong yang dibuat oleh Seniman Arsono dan diresmikan pada tahun 1987.
Sayangnya, karena pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, peresmian Patung Perintis KG diselenggarakan secara hybrid dan ditayangkan melalui kanal YouTube seluruh unit KG Media, Kompas Gramedia, dan Bentara Budaya.
Dalam peresmian tersebut, disampaikan pula kesan dan pesan tentang Perintis KG, beberapa sosok sahabat yang mengenal dekat Perintis KG, antara lain Bapak Jusuf Kalla, Bapak Sofjan Wanandi, Bapak Ishadi S.K., dan Ibu Titiek Puspa.
Secara daring, Kurator Bentara Budaya Sindhunata membuka acara dan menyampaikan bahwa kedua perintis memiliki kecintaan terhadap budaya yang menumbuhkan obsesi untuk menciptakan Indonesia mini di dalam Kompas Gramedia.
Didirikannya Bentara Budaya di Yogyakarta juga merupakan bukti nyata bahwa ini bukanlah bualan semata. Karena itu, hadirnya patung perintis KG di Bentara Budaya Jakarta merupakan pembuktian akan kecintaan perintis KG terhadap budaya dan seni.
Sri Mariani Ojong, mewakili keluarga Bapak P.K. Ojong, menyambut gembira peresmian patung perintis KG di Bentara Budaya Jakarta.
Beliau menyampaikan harapan agar kehadiran patung perintis dapat menjadi pengingat atas nilai-nilai yang telah ditanamkan sebelumnya kepada seluruh komponen Kompas Gramedia.
“Kegiatan ini menjadi simbol syukur dan hormat kita terhadap dedikasi Bapak Jakob Oetama bersama Bapak P.K. Ojong semasa hidup dalam merintis dan mengembangkan Kompas Gramedia,” tambahnya.
Irwan Oetama, mewakili keluarga Bapak Jakob Oetama, menjelaskan kembali nilai-nilai yang ia dapat dari sudut pandang seorang anak.
“Manusia lahir bukan tanpa rencana Tuhan, pasti ada talentanya,” ujarnya.
Baca Juga: Kompas Gramedia Hadirkan adjar.id, Website Bagi Dunia Pendidikan Anak di Indonesia
Irwan Oetama turut menjelaskan bahwa dengan filosofi tersebut Bapak Jakob Oetama mendirikan Kompas Gramedia sebagai “Indonesia Kecil” yang bermakna bahwa siapa pun dengan berbagai talenta pasti memiliki tempat untuk dihargai dan diberi kesempatan untuk dapat bekerja di Kompas Gramedia.
Patung Perintis KG diresmikan oleh CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama dengan memukul gong yang menandai penyingkapan kain selubung yang menutupi kedua patung.
Sebagai bentuk terima kasih dan penghargaan atas karya seni patung Jakob Oetama, Lilik Oetama mewakili Kompas Gramedia menyampaikan piagam penghargaan bagi Azmir Azhari.
Piagam ini pun diharapkan dapat semakin mendorong Azmir untuk terus menghasilkan karya-karya patung luar biasa.
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR