"Bentuknya bisa ada cacat kalau obat-obat tertentu dikonsumsi pada the first seventy of pregnancy," tambahnya.
Akan tetapi, bukan berarti setelah 70 hari seorang ibu hamil dapat dengan bebas mengonsumsi obat-obatan, ya.
Sebab, ada juga beberapa obat yang berbahaya kalau diberikan pada trimester dua atau tiga kehamilan.
Kalaupun memang ibu hamil sangat perlu mengonsumsi obat, alangkah baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Nantinya dokter akan melihat apakah lebih banyak risiko apa keuntungan yang akan didapat sang ibu dengan mengonsumsi obat.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apa yang Terjadi Ketika Ibu Hamil Doyan Makan Buah Semangka?
"Misalnya dalam kasus yang menyangkut nyawa sang ibu, jika tidak dikasih obat, ibu itu meninggal, maka in anyway ini benefit. Kita ambil benefit-nya. Tetapi, kalau ada obat lain yang lebih aman, atau dengan tidak minum obat tidak mencelakakan si ibu, maka kita ambil risikonya," papar Iwan.
Menurutnya, apabila kondisi Moms baik-baik saja tanpa obat, sebaiknya pilih untuk tidak meminum obat.
Selain itu, jaga pula kesehatan dengan beristirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, serta konsumsi buah dan sayuran.
Nah, itu dia Moms penjelasan mitos vs fakta kehamilan tentang minum obat bisa mengakibatkan bayi cacat.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR