Nakita.id - Ketika sedang hamil, tentunya Moms mendambakan proses persalinan yang lancar, cepat, dan bebas traumatis.
Banyak Moms hamil yang menginginkan persalinan pervaginam.
Sebab, persalinan pervaginam diyakini memiliki keunggulan berupa cepat dalam proses penyembuhannya.
Banyak yang Moms hamil berusaha keras untuk melahirkan secara pervaginam, mulai dari rajin yoga, latihan pernapasan, olahraga, dan menjaga kesehatan.
Namun, terkadang apa yang direncanakan tak selalu jadi kenyataan.
Setelah melakukan persiapan berbulan-bulan untuk melakukan persalinan yang diinginkan, akan sangat mengejutkan apabila yang terjadi persalinan yang diinginkan tidak jadi kenyataan.
Bagi beberapa perempuan, persalinan yang tak diharapkan bisa jadi pengalaman traumatis yang menyakiti fisik juga mental.
Hingga saat ini banyak orang yang menampik mengenai perasaan sedih dari Moms yang melahirkan dengan cara traumatis.
Banyak yang beranggapan bahwa melihat anak lahir sehat sudah seharusnya ibu bersyukur dan bahagia.
Kenyataannya, memang melahirkan anak yang sehat adalah impian, namun bukan berarti mengabaikan perasaan ibu hamil dalam menerima pengalaman persalinan yang kurang menyenangkan.
Tenaga medis sudah pasti memberikan tindakan darurat seperti seksio sesar darurat, induksi, dan episiotomi sesuai keperluan Moms supaya Moms dan bayi selamat.
Namun, persalinan yang traumatis kadang bisa menyebabkan Moms mengalami kesedihan hingga depresi.
Melansir bellybelly.comau, berikut beberapa kata yang tak perlu Moms ucapkan bila bertemu dengan teman yang memiliki pengalaman traumatis dalam persalinan:
"Yang penting bayinya sehat"
Meski terlihat sepele, kalimat tersebut bisa membuat Moms menjadi semakin sedih.
Tentu saja, kesehatan bayi adalah prioritas, namun bukan berarti kesehatan dan kondisi Moms yang baru melahirkan tidak penting.
Ya, memiliki bayi yang sehat adalah hal yang luar biasa, tetapi itu tidak lantas mengabaikan rasa syok atau rasa sakit yang dialami perempuan selama intervensi kelahiran medis.
"Saya yakin itu layak..."
Jangan pernah katakan bahwa kesakitan dan syok yang Moms rasakan adalah hal yang wajar dalam persalinan.
Setiap perempuan memiliki pengalaman persalinan yang berbeda.
Setiap tubuh juga memiliki kadar toleransi sakit yang berbeda.
Jadi, jangan samakan sama ratakan kondisi orang lain.
"Saya todak tahu mengapa anda bermasalah dengan rencana kelahiran..."
Ini adalah salah satu komentar yang sangat tidak membantu.
Baca Juga: Moms yang Sudah Mendekati HPL Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil yang Siap Untuk Melahirkan
Semua Moms hamil sadar bahwa proses persalinan tidak selalu berjalan sesuai rencana, bahwa keadaan yang tidak terduga menentukan perubahan arah.
Banyak Moms yang masih menulis rencana kelahiran karena beberapa alasan, pertama, mereka disarankan oleh ahli kesehatan mereka. Kedua, ini membantu mereka untuk mengomunikasikan keinginan mereka kepada tim yang melahirkan bayi, sehingga hal-hal seperti skin-to-skin langsung masih dapat terjadi bahkan jika kelahiran tidak sesuai rencana.
Merencanakan proses persalinan sangat penting untuk mempersiapkan kelahiran.
"Hei setidaknya itu..."
Sebaiknya hindari berkomentar dnegan membandingkan persalinan lain yang lebih menyakitkan.
Ini jadi salah satu bentuk mengabaikan perasaan Moms yang baru melahirkan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | bellybelly.com.au |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR