Nakita.id - Pemenuhan gizi anak perlu diperhatikan selama 1000 hari pertama kehidupan.
Para orangtua harus memastikan agar nutrisi dan asupan gizi dapat diberikan secara seimbang.
Pada saat bayi baru lahir Moms bisa memberikan ASI ekslusif hingga ia berusia 6 bulan.
Pemberian ASI diharpkan dapat mencegah anak dari bahayanya kurang gizi.
Sesaat memasuki usia 6 bulan hingga usia 2 tahunSi Kecil bisa diselingi dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
Memberikan MPASI untuk anak juga perlu disesuaikan dengan usia mereka dari takaran jumlah makanan dan teksturnya.
Ada kalanya Si Kecil tak mau mengonsumsi makanan sehat penuh gizi.
Sehingga mereka tidak bisa mendapatkan asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya.
Jika dibiarkan begitu saja tentu akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Ririn Rochmawati, S.Gz, Ahli Gizi Puskesmas Gayam Bojonegoro Jawa Timur, mengatakan ketika gizi anak tak terpenuhi, dampak dalam jangka pendek akan memengaruhi terhambatnya pertumbuhan fisik.
Baca Juga: Tak Main-main, Ini 4 Dampak Buruk Stunting yang Dapat Menyerang Buah Hati Kita
Ririn mengatakan kurangnya gizi pada anak dapat terlihat jelas ketika adanya penurunan dari berat badannya.
Ia juga menghimbau para orangtua untuk langsung bertindak cepat melakukan konsultasi kepada ahli gizi jika sekiranya pertumbuhan berat badan anak tak kunjung memperlihatkan adanya peningkatan.
"Dampaknya ada jangka pendek dan jangka panjang, jangka pendeknya bisa memengaruhi berat badannya. Jika tidak naik-naik bisa langsung konsultasikan ke bidan atau ahli gizi agar masalahnya bisa teratasi," ucap Ririn dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Selasa (5/10/2021).
Ririn mengatakan kurangnya gizi pada anak dapat berdampak ke arah yang lebih buruk.
Apalagi jika anak mengalami kekurangan gizi yang kronis sehingga menunjukkan tanda awal terjadinya stunting.
Stunting cenderung sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan Si Kecil kelak.
"Jangka panjang tumbuh kembang anak bisa terganggu bisa juga mengarah ke stunting," imbuhnya.
Jika kebutuhan gizi anak tidak diimbangi dengan asupan makanan yang cukup, maka anak akan mengalami kekurangan gizi.
Hal itu diperparah ketika kurangnya pengetahuan para orangtua dalam menyiapkan makanan bergizi, akhirnya berujung anak mengalami stunting.
Ririn mengatakan, stunting pada anak tak terjadi begitu saja, jika secara terus menerus anak tak terpenuhi kebutuhan gizi hariannya maka stunting tak bisa dicegah.
"Stunting itu tidak tiba-tiba satu bulan dua bulan langsung stunting, tetapi udah beberapa bulan gizinya kurang terus bisa mengarah ke stunting," pungkas Ririn.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR