Perawatan gizi buruk pada anak sudah seharusnya melakukan perawatan yang lebih intensif.
Ririn Rochmawati, S.Gz, Ahli Gizi Puskesmas Gayam Bojonegoro Jawa Timur, mengatakan pihaknya selalu melakukan kontroling jika terdapat anak yang mengalami gizi buruk.
Peran puskesmas dalam menjaring informasi didapatkan dari kader posyandu yang bertujuan untuk mendeteksi anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Jika ditemukan anak yang status gizinya di bawah garis merah pada kartu menuju sehat (KMS) pihak puskesmas langsung bertindak cepat dengan melakukan kunjungan agar mendapatkan perawatan yang lebih tepat.
"Mendapat data dari hasil posyandu apabila ditemukan anak gizi buruk atau status gizinya di bawahgaris merah di kms akan validasi dengan melakukan kunjungan ke rumah," ucap Ririn dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Selasa (5/10/2021).
Ririn mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan memengaruhi apakah anak yang mengalami gizi buruk perlu dilarikan ke rumah sakit atau hanya rawat jalan saja.
Dalam menangani permasalahan gizi buruk pihak puskesmas melakukan pemeriksaan bersama para tenaga ahli kesehatan lainnya untuk terus mengontrol status gizi anak.
"Ketika anak gizi buruk bisa melakukan rawat jalan atau hanya di rumah saja. Ada beberapa pemeriksaan yang biasanya ber tim ada bidan setempat, dokter, dan ahli gizi," sambungnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR