1. Fokus Bersuara, Jangan Biarkan Menebak
Mantan guru SD dan pakar membaca yang melatih para guru di bidang literasi terstruktur Liisa Freure menjelaskan bagaimana peran orangtua buat Si Kecil saat belajar membaca
Sebagai informasi, literasi terstruktur merupakan cara sistematis untuk mengajarkan keterampilan penguraian kata dan cara pengucapannya.
Berdasarkan penjelasan Freure, saat Si Kecil belajar membaca, mereka harus menyamakan huruf atau kombinasi huruf dengan suara.
“Jika mereka berhasil mengucapkan atau menguraikan sebuah kata beberapa kali, maka kata itu akan ditransfer ke dalam kosakata penglihatan mereka, yang berarti ketika mereka melihat kata itu, mereka dapat mengingat kata apa itu, daripada harus mengucapkannya setiap kali,” jelas Freure.
Baca Juga: Tidak Melulu Membosankan, Mengajarkan Si Kecil Terbiasa Membaca Buku Ternyata Berikan Banyak Manfaat
Tak hanya itu, Ketua International Dyslexia Association Ontario Alicia Smith juga menambahkan bahwa ketika Si Kecil kesulitan dalam menguraikan sebuah kata, jangan biarkan mereka menebak.
“Jika anak telah belajar bagaimana cara menguraikan (kata tersebut), bantu mereka bagaimana cara mengucapkannya. Jika tidak, bantu mereka bagaimana cara mengucapkan (kata tersebut),” jelas Smith.
2. Jangan Terburu-buru
Ini dia salah satu kesalahan besar yang sering Moms dan Dads lakukan.
Yaitu, langsung memberi buku bacaan untuk Si Kecil dengan harapan agar mereka bisa membacanya sebelum menguasai huruf dan cara pengucapannya.
Selain dapat mereka membuat frustasi, hal tersebut juga dapat membuat Si Kecil memiliki kebiasaan buruk karena belum memiliki keterampilan untuk menguraikan kata satu per satu.
Source | : | Today's Parent |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR