Nakita.id - Bagi pasangan yang bercita-cita memiliki bayi perempuan, merasakan ciri-ciri hamil anak perempuan adalah sebuah kebahagiaan.
Tapi, untuk mengetahui jenis kelamin bayi, merasakan ciri-ciri hamil anak perempuan bukanlah jalan satu-satunya.
Moms bisa melakuka USG untuk mengetahui jenis kelamin anak.
Atau, Moms bisa melakukan tes NIPT.
Baca Juga: Apa Benar Posisi Janin Sungsang Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan?
Namun, bukan berarti, Moms harus meragukan ciri-ciri hamil anak perempuan karena ada USG atau tes NIPT.
Ada juga ahli yang tetap ingin Moms percaya adanya ciri-ciri hamil anak perempuan.
Mengutip dari Medical News Today, ahli mengatakan dengan penuh percaya diri ada 2 ciri-ciri hamil perempuan yang akuratnya sama seperti USG atau tes NIPT.
Apa saja ciri-ciri hamil anak perempuan yang terbukti secara ilmiah?
Morning sickness berat
Ciri-ciri hamil anak perempuan yang akurat adalah morning sickness, atau mual yang berlebihan.
Sebagian orang menilai gejala morning sickness berat menunjukkan bahwa bayi yang dikandung Moms memiliki jenis kelamin perempuan.
Penelitian pada 2017 juga mengindikasikan hal yang sama.
Penelitian tersebut menemukan bahwa ibu hamil yang mengandung bayi perempuan cenderung mengalami lebih banyak inflamasi ketika sistem imun mereka terpapar bakteri.
Baca Juga: Benarkah Hamil Anak Perempuan Akan Ngidam Jeruk Terus? Ternyata Ini Faktanya
Perbedaan kecenderungan inflamasi ini dinilai dapat membuat Moms yang mengandung bayi perempuan merasa lebih tidak sehat dibandingkan Moms yang mengandung bayi laki-laki.
Oleh karena itu, ibu hamil dengan bayi perempuan lebih rentan mengalami morning sickness yang berat.
Kadar stres
Ciri-ciri hamil anak perempuan selanjutnya adalah tingkatan kadar stres.
Kadar stres Moms sebelum hamil dinilai dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi mereka di masa mendatang.
Pandangan ini telah didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 lalu.
Penelitian tersebut berupaya untuk mencari hubungan antara kadar hormon stres bernama kortisol dengan rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Moms yang memiliki kadar kortisol lebih tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi perempuan secara statistik.
Penelitian berbeda juga pernah dilakukan pada 2013 lalu.
Penelitian ini dilakukan dua tahun setelah gempa bumi di Pulau Zakynthos di Yunani terjadi.
Dalam penelitian tersebut, angka kelahiran bayi laki-laki pascagempa mengalami penurunan.
Tim peneliti menilai peningkatan kadar stres di antara para penduduk pascagempa mempengaruhi rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan ini.
Kedua penelitian ini menunjukkan adanya hubungan kadar stres yang lebih tinggi dengan kelahiran bayi perempuan.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR