Pandangan ini telah didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 lalu.
Penelitian tersebut berupaya untuk mencari hubungan antara kadar hormon stres bernama kortisol dengan rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Moms yang memiliki kadar kortisol lebih tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi perempuan secara statistik.
Penelitian berbeda juga pernah dilakukan pada 2013 lalu.
Penelitian ini dilakukan dua tahun setelah gempa bumi di Pulau Zakynthos di Yunani terjadi.
Dalam penelitian tersebut, angka kelahiran bayi laki-laki pascagempa mengalami penurunan.
Tim peneliti menilai peningkatan kadar stres di antara para penduduk pascagempa mempengaruhi rasio kelahiran bayi laki-laki dan perempuan ini.
Kedua penelitian ini menunjukkan adanya hubungan kadar stres yang lebih tinggi dengan kelahiran bayi perempuan.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR