Nakita.id - Moms, saat Si kecil melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) alias susah makan, hal ini tentunya meresahkan.
Anak yang GTM biasanya tidak mau makan sama sekali, disisi lain ada juga yang cenderung pilih-pilih makanan atau picky eater.
Dia hanya mau mengonsumsi makanan favoritnya saja, misalnya malas makan nasi dan maunya ngemil saja.
Anak yang terbiasa makan camilan, biasanya menganggap bahwa snack lebih menarik bagi mereka dibandingkan makanan utama.
Kalau sudah begini, Moms pasti sulit membujuknya supaya mau makan nasi, sayuran, dan lauk pauk yang jelas lebih sehat dari camilannya.
dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya menjelaskan bahwa anak yang hanya mau makan camilan, proses tumbuh kembangnya bisa terganggu.
"Kalau anak makan camilan terus jadinya kurus, lama-lama beratnya enggak tercapai. Anak juga jadi pendek dan pertumbuhannya terhambat," kata dr Fransiska saat wawancara mendalam bersama Nakita.id, Jumat (08/10/2021).
Nah, bagaimana cara mengatasinya ya Moms?
dr Fransiska menyarankan, untuk anak-anak yang doyan ngemil, pertama kita harus perbaiki dulu pola makannya sehari-hari.
"Pada prinsipnya, seorang anak yang sehat dengan struktur anatomi, fisiologi, dan saluran cernanya cukup baik dia punya rasa lapar dan kenyang," katanya.
Kalau biasanya disediakan snack di rumah dan bisa ngemil kapan saja, sekarang coba buat aturan terkait makan camilan untuk anak.
Saat anak minta camilan, sebisa mungkin Moms harus bisa mengalihkannya sampai waktunya ia makan makanan utama.
Baca Juga: Inilah Pilihan Camilan Sehat Untuk Anak yang Enak dan Bergizi
"Begitu kita stop camilannya, ketika dia minta jangan dikasiih. Jadi begitu dia merasa lapar berikan makanan utama, pasti dia mau makan," kata dr Fransiska.
Namun, dalam prosesnya wajar jika Moms agak kesulitan. Awal-awal pembiasaan Si Kecil pasti akan tantrum.
"Kalau berikutnya dia mau ngemil, berikan setelah makan makanan utama boleh, misalnya 2-3 jam setelahnya," kata dr Fransiska.
Selain itu, ia juga menyarankan agar Moms menghindari makanan ini sebagai camilan.
Camilan biasanya identik dengan yang manis-manis atau asin. Padahal biarpun rasanya lezat, tapi belum tentu sehat loh!
dr Fransiska menyarankan supaya Moms menghindari makanan tinggi gula dan MSG sebagai camilan anak.
Baca Juga: Si Kecil Rewel Ketika Lapar? Camilan Sehat Ini Bisa Jadi Solusi Moms!
"Kalau camilan yang tinggi gula, otomatis anak cepat merasa kenyang, tapi kenyangnya tidak sehat akhirnya bisa berisiko karies gigi," kata dr Fransiska.
"Selain tinggi gula, makanan yang mengandung MSG sebisa mungkin harus dihindari karena risiko obesitas cukup tinggi," pungkasnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR