Kit diagnostic adalah produk life science yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit secara cepat dan akurat, sehingga meningkatkan efektivitas terapi.
Salah satu contoh Kit Diagnostic yang sudah ada sekarang ini adalah, deteksi dini untuk pasien diabetes militus tipe 1 (DM Tipe 1).
Ini adalah produk kerjasama antara Institut Biosains Universitas Brawijaya, dengan PT Bio Farma Bandung yang telah di launching 2014 lalu.
Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diebetes, sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat DM di keluarganya.
BACA JUGA: Selamat, Istri Komedian Bopak Baru Saja Melahirkan Putri Pertamanya!
Penggunaan kit ini merupakan skrining awal terhadap penyakit DM.
Tujuannya untuk memperbaiki tatalaksana pencegahan DM, sehingga penting bagi keluarga yang memiliki riwayat DM, agar keturunannya tidak berlanjut menjadi penderita DM.
Diagnosa dilakukan dengan menggunakan serum darah sebanyak 20 mikroliter, dan hasilnya sudah didapatkan hanya dalam waktu 30 menit.
Kit ini tidak memerlukan alat khusus, sehingga mudah dilaksanakan pada tingkat layanan medis sederhana.
BAC JUGA: Kerap Tampil Stylish, Siapa Sangka Tas yang Selalu Dikenakan Viona Rosalina Miliki Harga Fantastis
Dr. Neni Nurainy dari Research and Development PT Bio Farma menjelaskan, kini Bio Farma mengembangkan Kit Diagnostic untuk mendeteksi lebih banyak penyakit.
“Kit Diagnostik digunakan untuk mendeteksi suatu penyakit, baik penyakit infeksi maupun non-infeksi,” ungkap Neni.
Sifat Kit Diagnostic sangat spesifik untuk mendeteksi penyakit tertentu, melalui deteksi-marker yang menunjukkan penanda penyakit.
Kit Diagnostik dapat berupa rapid test (strip, seperti pengecekan kehamilan), maupun yang lebih cangih dengan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent assay).
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR