Nakita.id – Memiliki anak yang aktif memang menyenangkan, tapi hal itu ternyata berbeda dengan hiperaktif, Moms.
Pada dasarnya, anak yang aktif memang bagus untuk tumbuh kembangnya.
Namun, jika aktif pada anak sudah terlalu berlebihan, sehingga bisa menimbulkan bahaya untuk dirinya dan orang lain, bisa saja anak mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.
Menurut Dr. Ivan Riyanto Widjaja, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, pada dasarnya hiperaktif memang masuk ke dalam ADHD.
“Karena ADHD kriterianya adalah hiperaktif yang menimbulkan gangguan. Kalau hiperaktif itu tidak menimbulkan gangguan, sebetulnya kita tidak boleh bilang itu ADHD. Menurut saya, hiperaktif itu lebih ke label, jadi sebetulnya tidak cocok jika anak-anak itu dibilang hiperaktif tanpa ADHD. Jadi, hiperaktif itu tidak ADHD atau bukan hiperaktif”
Hal ini juga disetujui oleh Devi Sani M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja.
“Hiperaktif sendiri diambil dari kata ADHD, jadi jika anak sudah hyper, berarti sudah berlebih keaktifannya, jadi jelas jika anak masuk ke dalam diagnose ADHD,” ujar Devi.
Baca Juga: Masih Jadi Salah Paham, Ini Beda Anak yang Aktif dan Hiperaktif!
Pada dasarnya ADHD baru bisa didiagnosis saat anak berumur 3 atau 4 tahun ke atas.
Hal ini terjadi karena pada umur 1-2 tahun anak masih belum bisa didiagnosis apakah memiliki gejala ADHD, karena jiwa ingin tahu pada anak tinggi pada umur tersebut.
Melansir dari SehatQ, secara garis besar, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association) membagi ADHD menjadi tiga berdasarkan gejalanya, yaitu didominasi perilaku hiperaktif dan impulsif, didominasi pada ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, dan campuran dari keduanya.
Lantas, bagaimana ciri-ciri anak mengidap ADHD pada umumnya?
Mengganggu orang lain
Anak ADHD biasanya memiliki perilaku yang berfokus pada diri sendiri, sehingga anak ADHD dapat mengganggu orang lain saat mereka sedang berbicara atau terlibat dalam percakapan atau bermain yang bukan bagian dari mereka.
Kesulitan menunggu
Anak ADHD mungkin mengalami kesulitan menunggu giliran dalam kegiatan kelas atau saat bermain game dengan anak-anak lain.
Gejolak Emosi
Anak ADHD mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya.
Mereka bisa saja memiliki ledakan kemarahan pada waktu yang tidak tepat.
Baca Juga: Anak Moms Hiperaktif atau Aktif? Inilah Ciri Anak Hiperaktif
Gelisah
Anak-anak dengan ADHD umumnya tidak bisa duduk diam.
Mereka akan mencoba bangun dan berlari-lari, terlihat gelisah, atau bermain-main di kursi ketika dipaksa untuk duduk.
Mudah Lupa
Anak-anak dengan ADHD bisa menjadi pelupa dalam kegiatan sehari-hari.
Anak ADHD mungkin juga sering kehilangan barang, seperti mainan.
Sulit Bermain Dengan Tenang
Kegelisahan dapat mempersulit anak-anak yang mengalami ADHD untuk bermain dengan tenang atau menjaga ketenangan dalam kegiatan rekreasi.
Sulit Menyelesaikan Tugas.
Anak ADHD mungkin menunjukkan minat pada banyak hal yang berbeda, tetapi sayangnya mereka juga memiliki masalah dalam menyelesaikannya.
Misalnya, mereka mungkin bersemangat untuk mulai mengerjakan tugas, atau pekerjaan rumah, tetapi kemudian beralih ke hal berikutnya yang lebih menarik minat mereka sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.
Baca Juga: Bila anak Hiperaktif Ini yang Harus Orangtu Lakukan Untuknya
Sulit untuk Fokus
Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan ketika diminta untuk memperhatikan, bahkan ketika seseorang berbicara langsung kepada mereka.
Mereka akan mengatakan bahwa mereka mendengarkan kita, tetapi mereka tidak akan dapat mengulangi apa yang baru saja kita katakan.
Menghindari Tugas yang Membutuhkan Waktu Lama
Kurangnya fokus pada anak ADHD dapat menyebabkan mereka menghindari kegiatan yang membutuhkan waktu lama, seperti memperhatikan kelas atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Sering Melakukan Kesalahan
Anak-anak dengan ADHD terkadang juga mengalami kesulitan mengikuti instruksi. Hal ini menyebabkan munculnya kesalahan yang ceroboh.
Tetapi, hal itu tidak menunjukkan kemalasan atau kurangnya kecerdasan dari si anak.
Sulit Menjaga Rutinitas
Seorang anak dengan ADHD juga dapat mengalami kesulitan dalam mengikuti jadwal rutinitas.
Hal ini dapat menyebabkan masalah di sekolah, karena mereka akan kesulitan untuk memprioritaskan pekerjaan rumah, tugas sekolah, dan tugas lainnya.
Jika melihat anak sudah mulai kehilangan fokusnya, tidak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter ya, Moms.
Baca Juga: Anak Hiperaktif dan Aktif itu Berbeda, Harus diobati dan Disyukuri
Source | : | sehatQ |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR