Pada dasarnya ADHD baru bisa didiagnosis saat anak berumur 3 atau 4 tahun ke atas.
Hal ini terjadi karena pada umur 1-2 tahun anak masih belum bisa didiagnosis apakah memiliki gejala ADHD, karena jiwa ingin tahu pada anak tinggi pada umur tersebut.
Melansir dari SehatQ, secara garis besar, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association) membagi ADHD menjadi tiga berdasarkan gejalanya, yaitu didominasi perilaku hiperaktif dan impulsif, didominasi pada ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, dan campuran dari keduanya.
Lantas, bagaimana ciri-ciri anak mengidap ADHD pada umumnya?
Mengganggu orang lain
Anak ADHD biasanya memiliki perilaku yang berfokus pada diri sendiri, sehingga anak ADHD dapat mengganggu orang lain saat mereka sedang berbicara atau terlibat dalam percakapan atau bermain yang bukan bagian dari mereka.
Kesulitan menunggu
Anak ADHD mungkin mengalami kesulitan menunggu giliran dalam kegiatan kelas atau saat bermain game dengan anak-anak lain.
Gejolak Emosi
Anak ADHD mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya.
Mereka bisa saja memiliki ledakan kemarahan pada waktu yang tidak tepat.
Baca Juga: Anak Moms Hiperaktif atau Aktif? Inilah Ciri Anak Hiperaktif
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | sehatQ |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR