Nakita.id - Keputusan pemerintah untuk memberlakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) untuk siswa masih menimbulkan pro kontra, termasuk dari kalangan orangtua.
Kesiapan pihak sekolah dan orangtua menjadi penting untuk menjaga agar jangan sampai terjadi klaster PTM.
Namun dari semuanya itu, orangtua harus menjadi tameng nomor satu anak dalam mempersiapkan mereka melakukan PTM kembali.
Pertama, Moms bisa memulai persiapan dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang protokol kesehatan yang harus ditaati hingga mempersiapkan kondisi fisik anak termasuk daya tahan tubuhnya.
Hal ini mengingat dimana anak dengan usia kurang dari 12 tahun belum bisa menerima vaksin Covid-19 untuk meningkatkan imunitasnya.
Dokter Spesialis Anak Melanie Yudiana Iskandar, Sp.A memaparkan berdasarkan hasil riset, anak usia 3-11 tahun masih mengalami KIPI yaitu demam pasca vaksin.
Uji coba pada usia 3-11 tahun akan dilakukan serta menunggu persetujuan serta evaluasi oleh BPOM.
“Memang untuk anak dengan usia yang lebih kecil belum bisa mendapatkan vaksin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas tubuhnya. Tetapi bukan berarti tidak bisa diupayakan untuk menjaga imun anak dengan cara lain selain vaksin,” ujar Melanie pada seminar virtual mengenai perlindungan no. 1 anak saat pembelajaran tatap muka, Kamis (14/10/2021).
Melanie menyebut, orangtua bisa mulai mempersiapkan anak yang akan melakukan tatap muka dengan memberikan makanan bernutrisi, termasuk menyiapkan bekal dari rumah seandainya anak cukup panjang berada di sekolah.
Hal ini dilakukan untuk menghindari anak makan sembarangan saat berada di sekolah ya, Moms.
Selain itu anak juga tidak boleh lengah untuk terus diingatkan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Hal itu harus diingatkan bahwa ke sekolah untuk belajar, oke boleh ngobrol tapi tidak boleh berdekatan, menghindari kerumunan, jangan ramai-ramai kantin dibuka. Itu tidak boleh, dihindari," ungkap Melanie.
Selanjutnya yang harus diperhatikan orangtua adalah memastikan waktu tidur anak cukup.
Melansir dari Tribunnews.com yang tidak kalah penting, anak juga harus mendapat cukup vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari serta minum vitamin yang mengandung Vitamin C dan Zinc dengan dosis yang tepat untuk memastikan daya tahan tubuh anak terjaga dengan baik.
Jika perlindungan dari rumah sudah sangat lengkap, setidaknya anak sudah memiliki tameng utama untuk melindungi diri mereka dari virus.
Selanjutnya pihak sekolah harus bisa menyediakan protokol kesehatan yang memadai.
Selain itu sekolah juga harus bisa memperkirakan kapasitas kelas yang optimal untuk kegiatan belajar mengajar, hingga memastikan guru yang mengajar dalam kondisi yang sehat.
Kerjasama yang baik antara anak, orangtua dan pihak sekolah dapat membantu tidak terbentuknya cluster baru dalam perkembangan virus itu sendiri.
Source | : | Tribunnews.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR