Nakita.id - Apakah anak sedang dalam fase susah makan?
Anak yang sedang mengalami fase susah makan ini kerapkali membuat Moms dan Dads jadi kewalahan.
Moms dan Dads mulai prihatin dengan dampak dari susah makan yang dialami anak.
Anak yang susah makan akan kekurangan asupan nutrisi.
Padahal di umurnya, anak sedang membutuhkan asupan nutrisi yang baik dan terpenuhi.
Anak uang kekurangan nutrisi perlu diatasi segera, Moms.
Sebab, apabila terlalu lama kekurangan nutrisi akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Tumbuh kembang anak yang nutrisinya tak terpenuhi cenderung lebih lambat dibandingkan anak-anak sebayanya.
Baca Juga: Pantas Anak Susah Kalau Disuruh Sarapan, Ternyata Pemberian Waktu Makan yang Salah Bisa Sebabkan GTM, Begini Penjelasannya
Anak yang kurang nutrisi terlihat dari mudah dan tidaknya ia menerima pelajaran dari sekolah.
Jika anak mudah merasa lelah bisa jadi anak kekurangan nutrisi.
Sembelit juga menjadi salah satu dampak anak kekurangan asupan serat.
Anak yang nutrisinya tak terpenuhi juga berpotensi memiliki masalah pada kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Banyak dari Moms dan Dads yang cenderung lebih memaksa anak untuk menyantap makanannya.
Eits, perlu diketahui, memaksa anak untuk makan ternyata tak baik juga untuk psikis dan fisiknya, lo, Moms.
Bagaimana bisa?
Dilansir dari Childrenfeedingguide.co.uk, memaksakan anak untuk makan ternyata menimbulkan dampak yang buruk bagi anak.
Khususnya pada kebiasaan dan persepsi anak tentang makanan.
Berikut adalah dampak memaksa anak untuk makan:
1. Semakin tak menyukai makanan
Anak memiliki sensitivitas yang cukup tinggi terhadap makanan.
Apabila dipaksa untuk mengonsumsi makanan yang jelas ia tak sukai, tentu akan membuatnya semakin mengalami pengalaman tak mengenakkan dengan makanan tersebut.
Anak juga dipaksa untuk menyantap makanannya lebih dari apa yang ia inginkan, ia akan memiliki emosional yang negatif.
Anak menjadi semakin tak menyukai makanan yang diberikan oleh orangtuanya.
2. Nafsu makan semakin berkurang
Karena anak terlalu sering dipaksa untuk menyantap makanannya, anak menjadi tak bernafsu makan.
Baca Juga: Hati-hati Jika Anak Mulai Susah Makan, Siapa Tahu Sembelit Menjadi Penyebabnya
Akibatnya, ini akan membuat Moms dan Dads semakin sulit untuk mengenalkan varian makanan yang lainnya kepada anak.
Misalnya, saat dikenalkan dengan wortel dan anak menolaknya, Moms memaksa anak untuk memakan wortel tersebut dengan menyuapkan dengan paksa.
Di kemudian hari, anak akan berpersepsi bahwa wortel adalah sayuran yang tidak enak dan hanya akan membuatnya tak bernafsu makan.
3. Kelebihan berat badan
Tak banyak diketahui oleh para orangtua, memaksa anak untuk makan bisa mengganggu kemampuan anak untuk mengontrol nafsu makannya.
Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk merasakan sendiri apa yang terjadi pada tubuhnya, termasuk rasa lapar dan rasa kenyang.
Dengan begitu, anak bisa memahami kapan ia harus makan, dan harus berhenti makan.
Memaksa anak untuk makan hanya akan membuatnya merasa dipaksa untuk mengonsumsi makanan ketika sebenarnya ia merasa memiliki energi yang cukup.
Dilansir dari Psychology Today, salah satu cara agar anak mau makan sayur adalah jangan memaksanya.
Memaksa anak untuk makan hanya akan membuat suasana di meja makan menjadi tidak enak.
Tentu, sebagai orangtua kita ingin anak berpersepsi bahwa makan adalah pengalaman yang menyenangkan, bukan?
Sehingga di kemudian hari anak akan lebih mudah mengonsumsi berbagai varian makanan yang bernutrisi.
Ada baiknya jika Moms tidak perlu terlalu mencemaskannya, namun tetap perlu mengusahakan yang terbaik untuk anak.
Anak perlu dikenalkan dengan bahan makanan yang lebih bervariatif lagi.
Tahukah, Moms bahwa ada satu cara ampuh untuk mengatasi anak yang susah makan ini, yaitu dengan mengenalkannya pada bento box.
Apa itu bento box?
Pada dasarnya, bento box adalah makanan yang dikemas dalam kotak makan.
Biasanya orangtua menyiapkan bento box untuk bekal anak di sekolah.
Teknik pengemasan makanan dari Jepang ini terkenal membuat untuk membuat anak lebih mudah mengonsumsi makanannya.
Sebab, orangtua menyiapkan bento box dengan hiasan yang menarik.
Dengan bento box ini Moms bisa mengenalkan varian bahan makanan yang lebih luas lagi untuk anak.
Bagaimana cara membuatnya?
Bento box tak hanya dibuat jika anak pergi sekolah saja, Moms.
Moms bisa menyiapkannya untuk hidangan di rumah menggunakan alat makan favoritnya.
Tak perlu waktu lama, Moms hanya memerlukan waktu sekitar 15 hingga 30 menit untuk menyiapkan bento box ini.
Berikut cara menyiapkan bento box untuk anak, berikut caranya:
1. Siapkan bahan makanan yang terdiri dari karbohidrat (makanan pokok seperti nasi, jagung, atau kentang), protein (lauk, seperti telur, ikan dan daging), vitamin (sayur, seperti brokoli, bayam, wortel, dan lainnya), dan mineral (buah-buahan).
2. Susun secara berurutan mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, lalu mineral.
3. Potong-potong buah sesuai dengan ukuran suapan dan diletakkan di bagian yang terpisah dengan bahan lainnya.
4. Bisa gunakan tambahan lainnya seperti saus, sosis, keju, atau mayones untuk menghias bento box.
Moms bisa menyajikannya menjadi berbagai bentuk yang lucu, seperti bunga, kerang, atau hewan.
Moms bisa memanfaatkan pencetak kue untuk mencetak sayuran atau buah sehingga lebih menarik.
Bento box membuat sajian hidangan untuk anak menjadi lebih menarik.
Dengan begitu, anak bisa menjadi lebih nafsu makan.
Ingat Moms, memaksa anak untuk makan hanya akan membuatnya mengalami masalah pada kesehatannya.
Baik psikis maupun fisik.
Bento box bisa Moms praktikan di rumah untuk mengenalkan bahan makanan yang lebih bervariatif pada anak.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | alphamom,Psychology Today,All Recipes,Childrenfeedingguide.co.uk |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR