Dilansir dari Childrenfeedingguide.co.uk, memaksakan anak untuk makan ternyata menimbulkan dampak yang buruk bagi anak.
Khususnya pada kebiasaan dan persepsi anak tentang makanan.
Berikut adalah dampak memaksa anak untuk makan:
1. Semakin tak menyukai makanan
Anak memiliki sensitivitas yang cukup tinggi terhadap makanan.
Apabila dipaksa untuk mengonsumsi makanan yang jelas ia tak sukai, tentu akan membuatnya semakin mengalami pengalaman tak mengenakkan dengan makanan tersebut.
Anak juga dipaksa untuk menyantap makanannya lebih dari apa yang ia inginkan, ia akan memiliki emosional yang negatif.
Anak menjadi semakin tak menyukai makanan yang diberikan oleh orangtuanya.
2. Nafsu makan semakin berkurang
Karena anak terlalu sering dipaksa untuk menyantap makanannya, anak menjadi tak bernafsu makan.
Baca Juga: Hati-hati Jika Anak Mulai Susah Makan, Siapa Tahu Sembelit Menjadi Penyebabnya
Akibatnya, ini akan membuat Moms dan Dads semakin sulit untuk mengenalkan varian makanan yang lainnya kepada anak.
Misalnya, saat dikenalkan dengan wortel dan anak menolaknya, Moms memaksa anak untuk memakan wortel tersebut dengan menyuapkan dengan paksa.
Di kemudian hari, anak akan berpersepsi bahwa wortel adalah sayuran yang tidak enak dan hanya akan membuatnya tak bernafsu makan.
3. Kelebihan berat badan
Tak banyak diketahui oleh para orangtua, memaksa anak untuk makan bisa mengganggu kemampuan anak untuk mengontrol nafsu makannya.
Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk merasakan sendiri apa yang terjadi pada tubuhnya, termasuk rasa lapar dan rasa kenyang.
Dengan begitu, anak bisa memahami kapan ia harus makan, dan harus berhenti makan.
Memaksa anak untuk makan hanya akan membuatnya merasa dipaksa untuk mengonsumsi makanan ketika sebenarnya ia merasa memiliki energi yang cukup.
Source | : | alphamom,Psychology Today,All Recipes,Childrenfeedingguide.co.uk |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR