Nakita.id - Aktivitas belajar si kecil di sekolah adalah suatu kegiatan rutin yang tak jarang pula membuat Moms kerepotan.
Bangun pagi, mandi, dan bersiap-siap mengenakan seragam kerap kali membuat anak jadi kesal.
Hal itu pula yang terjadi pada seorang bocah laki-laki di Tiongkok ini.
BACA JUGA: Waduh! Kena Tilang Polisi, Pemuda ini Menangis Sambil Lakukan Salto
Pada Senin, 5 Maret 2018 yang lalu, seorang anak laki-laki bernama Wu Moxun, diantar kakek-neneknya untuk pergi ke sebuah taman kanak-kanak (TK).
Itu merupakan hari pertama Wu untuk memulai kegiatan di sekolah.
Namun lucunya, Wu justru menangis dan berseru,"Mengapa aku harus pergi ke sekolah?"
Wu menangis cukup keras hingga membuat orang di sekitarnya memperhatikannya.
Tindakan lucu Wu ini kemudian direkam oleh salah seorang warganet kemudian dibagikan melalui media sosial.
Video tersebut ternyata cukup membuat warganet prihatin sekaligus lucu.
Menurut situs lokal setempat, Wu merupakan bocah tampan yang tinggal di Kota Chengdu, Tiongkok Barat Daya.
Dalam video tersebut, Wu tampak mengenakan pakaian tradisional Tiongkok.
BACA JUGA:Para Perempuan ini Menikahi Pohon, Alasannya Membuat Warganet Kagum
Itu adalah seragam sekolah yang diberikan kepada anak-anak pada hari pembukaan sekolah.
Wu hanya terus menangis, sementara kakeknya tidak bisa berbuat apa-apa.
BACA JUGA:Irish Bella Ucapkan
Sebelum diterima di TK tersebut, Wu terlebih dulu melakukan pra ujian.
Namun, ia nampaknya masih belum siap untuk mulai belajar di sekolah.
Wu menangis selama kurang lebih 10 menit, dan tak lama setelah itu, ia mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
BACA JUGA: Ussy Sulistiawaty Unggah Foto Masa Lalu, Warganet Fokus ke Tahi Lalat
Saat diberi kabar bahwa cucunya menjadi terkenal di media sosial, sang kakek memberi tanggapan sembari tertawa.
"Wu Moxun, nampaknya sekarang ia jadi anak paling terkenal di sekolah," ujar sang kakek.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR