Nakita.id - Taukah Moms, sikap 'perhatian' dan 'obsesif' terkadang sulit dibedakan loh!
Memberi perhatian yang berlebihan terkadang bikin seseorang tak nyaman, sekalipun dari pasangan sendiri.
Hal ini tandanya dia sangat terobsesi dan ingin memegang kendali atas kehidupan kita.
Bahkan tak jarang mereka suka mengekang dan mengatur-ngatur pasangannya.
Akhirnya kondisi ini membuat suami istri terjerat dalam toxic relationship atau hubungan tidak sehat.
Melansir dari Bright Side, seperti apa ciri-ciri pasangan yang suka mengatur?
1. Tidak mau berkompromi
Kompromi adalah upaya untuk mencapai kesepakatan bersama saat terjadi perbedaan pendapat.
Seseorang yang suka mengontrol, sering membuat keputusan sepihak tanpa mempertimbangkan perasaan pasangannya.
2. Suka melanggar aturannya sendiri
Dia sering mengabaikan aturan, misalnya jangan pulang terlalu malam.
Namun saat pasangannya yang melanggar, dia langsung marah besar dan menuduh yang tidak-tidak.
3. Selalu merasa paling benar
Ketika seseorang benar-benar peduli, dia akan mendengarkan semua masalah pasangannya.
Kita pun jadi merasa aman untuk membicarakan segala hal, baik soal keuangan, psikologi, ataupun seksual.
Sebaliknya, seseorang yang obsesif selalu merasa paling benar dan menghakimi pasangannya.
4. Suka memaksakan kehendak
Misalnya dia memaksa pasangannya untuk diet ketat, dengan alasan 'ini demi kebaikanmu sendiri'.
Padahal dia hanya malu karena penampilan istrinya tidak langsing dan seksi.
Kalau benar-benar peduli, dia akan mengajak Moms untuk sama-sama menerapkan gaya hidup sehat.
5. Melanggar privasi pasangannya
Seseorang yang obsesif biasanya suka mengorek-ngorek masa lalu pasangannya untuk mencari kelemahan.
Hati-hati, suatu saat dia bisa memanfaatkan kelemahan itu untuk mengancam dan mengendalikan kita.
6. Membuat pasangannya insecure
Apabila Moms punya tujuan yang ingin dicapai, bukannya menyemangati dia malah mematahkan semangat kita.
Lagi-lagi semua demi kebaikan pasangannya, kemudian dia bilang "Aku takut kamu akan kecewa jika tidak berhasil,"
7. Mengekang pasangannya untuk bersosialisasi
Dia membatasi hubungan dengan keluarga dan teman, bahkan tak ragu bicara hal yang jelek-jelek tentang mereka.
Akhirnya kita percaya dan menjaga jarak dari orang sekitar.
Sikapnya yang seperti ini, bisa jadi dia takut diabaikan atau bahkan diselingkuhi oleh pasangannya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR