Nakita.id - Penyebab keguguran yang paling sering terjadi di awal kehamilan memang harus segera diwaspadai.
Seringkali, karena Moms merasa terlalu bahagia mendengar kabar kehamilan, Moms jadi mengabaikan berbagai risikonya.
Sebagai orang yang hidup di Indonesia, memang bermacam-macam mitos tentang kehamilan tentu sudah tak asing lagi.
Sayangnya, tak semua mitos ini dibenarkan dan beberapa justru bisa berakibat fatal bagi kehamilan.
Oleh sebab itu, Moms memang harus memilah-milah informasi dan harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter terkait kehamilan.
Baca Juga: Bumil Wajib Tahu, Ini Makanan Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran
Terlebih saat baru dinyatakan hamil atau hamil muda, banyak risiko yang mungkin terjadi dan memicu keguguran.
Perlu diketahui, keguguran umumnya terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Melansir dari Verywell Health, berdasarkan data dari American Pregnancy Association (APA), menyebutkan bahwa penyebab umum keguguran adalah kelainan genetik pada embrio.
Namun, penyebab keguguran yang paling sering terjadi adalah karena faktor penyerta lain.
Agar Moms tak khawatir, yuk kenali berbagai penyebab keguguran yang paling sering terjadi di awal kehamilan.
1. Kelainan Kromosom
Risiko keguguran karena adanya kelainan kromosom biasanya mencapai 70 persen pada trimester pertama dan 20 persen pada trimester kedua.
Biasanya, hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan pada gen janin.
Mengutip dari Parents, selama pembuahan terjadi, sperma dan sel telur masing-masing menyatukan 23 kromosom untuk menciptakan pasangan yang sangat serasi.
Proses tersebut merupakan proses kompleks dan bila terjadi kesalahan kecil, maka akan menyebabkan kelainan genetik atau kromosom.
Biasanya, kromosom yang menyebabkan keguguran terjadi pada perempuan hamil yang berusia di atas 35 tahun.
Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah keguguran karena kelainan kromosom dan begitu keguguran mulai terjadi, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.
2. Penyakit Tiroid
Penyebab selanjutnya adalah penyakit tiroid, baik hipotiroidisme (terlalu rendah) atau hipertiroidisme (terlalu tinggi).
Keduanya mampu menjadi penyebab keguguran yang paling sering terjadi karena menyebabkan masalah infertilitas atau menyebabkan keguguran berulang.
Dalam kasus ini, fungsi tiroid perempuan rendah dan tubuh akan mencoba menyeimbangkan dengan memproduksi hormon yang dapat menekan ovulasi.
Sebaliknya, jika tiroid memproduksi terlalu banyak hormon dapat mengganggu kemampuan estrogen untuk melakukan tugasnya dan membuat rahim tidak nyaman untuk implantasi atau menyebabkan perdarahan uterus yang tidak normal.
3. Diabetes
Baca Juga: Istri Shah Rukh Khan Pernah Alami Keguguran Namun Berhasil Bangkit, Ini Kisahnya
Diabetes juga jadi penyebab keguguran biasanya terjadi.
Pengidap diabetes dengan ketergantungan insulin yang tidak terkontrol mampu meningkatkan risiko keguguran dan risiko cacat lahir.
Oleh sebab itu, Moms perlu konsultasi ke dokter jika memiliki diabetes agar gula darahnya dapat dikontrol.
4. Serviks Lemah
Serviks adalah leher rahim.
Menurut Medical News Today, jika otot-otot serviks lemah, otot-otot tersebut bisa terbuka terlalu dini selama kehamilan, sehingga menyebabkan keguguran.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Parents,medical news today,Verywell Health |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR