Hal ini membuat kita hanya merasa kenyang tanpa mendapatkan manfaat gizi dan vitamin dari makanan yang dikonsumsi.
Cara memasak gorengan juga dianggap jauh lebih praktis dan cepat.
Namun, kebiasaan makan gorengan berlebihan rupanya memberikan banyak risiko buruk. Beberapa diantaranya:
Penuaan dini
Dikutip dari Kompas.com, (08/05/2020), Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Abdi Waluyo, Arini Astasari Widodo mengatakan kebiasaan makan gorengan bisa memicu penuaan dini.
Pasalnya, proses menggoreng meningkatkan molekul AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin di dalam kulit.
Proses ini juga membutuhkan temperatur tinggi, sehingga meningkatkan jumlah trans fat dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalam makanan menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit.
Memicu penyakit jantung
Makan gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol baik (HDL) yang rendah dan obesitas.
Ketiganya, masing-masing maupun dikombinasikan, merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Faktanya, dua penelitian observasional besar menemukan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar risiko terkena penyakit jantung.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR