Nakita.id - Bicara tentang mitos vs fakta kehamilan memang selalu menarik.
Hal ini tidak terlepas dari banyaknya mitos yang masih dipercayai oleh ibu hamil.
Padahal, belum tentu mitos yang beredar di masyarakat tersebut bisa dibuktikan kebenarannya.
Salah-salah, mitos justru akan membuat Moms khawatir berlebihan tentang kehamilan.
Dalam keadaan hamil, kita harus bsia memilah dan memilih saran yang tepat bagi kondisi kehamilan kita loh Moms.
Karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin dalam perut kita.
Agar tidak salah kaprah, berikut bahasan mengenai mitos-mitos yang masih sering dipercaya ibu hamil.
1. Ngidam makanan asin berarti hamil anak laki-laki, sedangkan kalau ngidam makanan manis hamil anak perempuan
Banyak ibu hamil percaya tentang mitos mengidam ini.
Padahal faktanya, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung tentang teori ini.
Mengidam pada masa kehamilan mengacu pada dorongan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu.
Beberapa ahli percaya bahwa itu disebabkan oleh perubahan hormon yang cepat tumbuh saat masa kehamilan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Amankah Makan Pepaya Selama Kehamilan?
2. Memelihara kucing di dalam rumah berbahaya untuk janin
Tidak boleh memelihara kucing saat hamil merupakan mitos.
Faktanya, kucing dapat memberikan kebahagiaan sehingga tingkat stres pada ibu hamil akan menurun.
Yang tidak boleh dilakukan adalah mengganti tempat kotoran kucing karena di dalam kotoran tersebut terdapat jutaan parasit penyebab toxoplasmosis.
Jadi, lebih baik meminta bantuan seseorang untuk saat akan mengganti tempat kotoran kucing.
Selain itu jangan lupa untuk cuci tangan setelah bermain dengan teman lucu kita ini.
3. Makan lebih banyak
Faktanya tidak semuanya benar. Selama masa kehamilan, kita harus fokus pada makanan yang sehat dan bernutrisi tinggi.
Karena saat hamil kita hanya membutuhkan 300 lebih kalori per hari.
Jika kita memakan dua kali lipat dari biasanya, justru akan meningkatkan berat badan yang tidak sehat.
Hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit punggung, serta berpotensi melahirkan dengan cara sesar karena bayi menjadi besar.
Sehingga penting bagi kita untuk mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein tinggi.
4. Bentuk perut yang tinggi berarti perempuan
Belum ada penjelasan medis mengenai bentuk perut yang berhubungan dengan jenis kelamin anak.
Bentuk dan ukuran dari perut kita tergantung pada beberapa faktor, seperti bentuk dari uterus, bebntuk tubuh, serta otot pada perut kita.
Bukan berarti jika bentuk perut itu tinggi, maka anak yang dikandung adalah perempuan atau sebaliknya.
Nah, itu lah beberapa mitos yang sampai saat ini masih dipercayai oleh ibu - ibu hamil.
Namun penting untuk diingat bahwa setiap orang mempunyai kondisi kehamilan yang berbeda.
Sehingga lebih baik ikuti aturan yang dokter sarankan kepada Moms.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Top10homeremedies |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR