Nakita.id - Moms mungkin pernah merasakan gatal di daerah vagina.
Selain vagina yang menimbulkan bau yang tidak sedap, gatal pada vagina juga nyatanya cukup mengganggu.
Vagina merupakan daerah yang selalu tertutup dan lembab, yang bisa membuat vagina tidak nyaman.
Memang pada dasarnya gatal biasa pada vagina tidak perlu dikhawatirkan.
Namun ketika rasa gatal itu semakin parah dan tidak berkurang, sebaiknya kita sudah perlu waspada nih Moms.
Gatal pada vagina juga bisa disebabkan iritasi, penyakit kulit, penyakit menular seksual, atau menjadi tanda kanker.
Melansir dari Kompas.com berikut beberapa penyebab vagina terasa gatal.
Infeksi Saluran Kencing
Infeksi bakteri yang menyerang saluran kencing ini dapat menyebabkan gatal di kemaluan.
Selain gatal di vagina, gejala infeksi saluran kencing lain yakni nyeri panggul, ingin kencing, timbul rasa panas di vagina saat kencing, urine keruh dan berbau.
Baca Juga: Berita Kesehatan Wanita: 6 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
Iritasi
Iritasi biasanya ditimbulkan oleh zat tidak cocok dengan kulit kita, sehingga bisa menimbulkan ruam gatal pada kulit termaksud vagina.
Iritasi pada vagina bisa timbul karena pembalut yang cocok, sabun mandi, pembersih kewanitaan, kondom, pelumas, detergen, pelembut kain, celana dalam, sampai tisu toilet.
Vagina memang daerah yang sensitive, maka dari itu kita harus lebih pintar memilih sesuat yang akan melekat pada vagina kita.
Infeksi Jamur
Jamur alami yang hidup di vagina pada umumnya tidak bermasalah.
Namun, pertumbuhan jamur yang tidak terkendali bisa memicu infeksi.
Infeksi jamur dapat terjadi setelah konsumsi obat antibiotik.
Sejumlah antibiotik dapat menghancurkan bakteri baik yang mengendalikan pertumbuhan jamur.
Pertumbuhan jamur berlebih di vagina dapat menyebabkan gejala tak nyaman seperti gatal, timbul rasa panas, dan keluarnya cairan dari vagina.
Baca Juga: Vagina Gatal dan Bau? Waspada Gejala Trikonomiasis yang Dapat Mengganggu Kehamilan
Menopouse
Sesaat sebelum menopause, wanita lebih berisiko mengalami gatal-gatal di vagina.
Hal ini disebabkan penurunan kadar estrogen selama menopause.
Kondisi ini menyebabkan area sekitar vagina jadi kering dan timbul gatal.
Kanker Vulva
Dalam kasus yang jarang terjadi, gatal pada area miss v juga bisa jadi tanda kanker vulva atau bagian luar alat kelamin wanita.
Kanker vulva adalah jenis kanker yang terjadi pada permukaan luar genitalia wanita.
Vulva merupakan area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris dan labia.
Kanker vulva umumnya terbentuk sebagai benjolan atau luka pada vulva yang sering menyebabkan gatal.
Meskipun dapat terjadi pada segala usia, kanker vulva paling sering didiagnosis pada usia tua iya Moms
Gejala kanker vulva di antaranya gatal di vagina, pendarahan abnormal, atau rasa sakit di daerah vulva.
Kanker vulva dapat dikendalikan apabila dokter penyakit didiagnosis dalam tahap awal penyakit.
Rasa gatal yang timbul didaerah vagina memang wajar, namun kit harus tetap waspada iya Moms.
Ada baiknya ketika merasa gatal pada vagina segera periksakan ke dokter agar kita tidak menebak-nebak dan mendiagnosa sendiri.
Baca Juga: Vagina Gatal Saat Hamil, Berbahayakah Bagi Janin?
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR