Hal yang sama juga disampaikan oleh Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, yang mengatakan bahwa sub varian ini ini diduga lebih menular daripada variannya itu sendiri.
"Hampir lebih dari sebulan ini varian Delta terdeteksi memiliki sub varian yang diduga memiliki potensi yang lebih menular dari varian Delta itu sendiri," kata Dicky, seperti yang dikutip dari KOMPAS.com (27/10/2021).
Hingga saat ini, sub varian ini masih diinvestigasi oleh para peneliti di tengah cepatnya persebaran kasus Covid-19 di Inggris.
Menurut Dicky, sub varian tersebut memiliki beberapa mutasi yang baru dari varian Delta.
Bahkan, Dicky menambahkan bahwa yang menyebabkan sub varian ini lebih mengkhawatirkan bukan karena mutasi khusus yang dimilikinya.
"Akan tetapi, karena dia (sub varian Delta Plus) menunjukkan indikasi bisa merubah situasi dominasi varian Delta. Ini mengkhawatirkan," imbuh Dicky.
Artinya, sub varian ini lebih berpotensi menular dari varian Delta, varian yang selama ini kita kenal sebagai varian yang lebih mudah tertular dari varian-varian virus corona yang ada.
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR