Nakita.id - Teh merupakan salah satu minuman mengandung kafein yang populer di seluruh dunia.
Teh biasanya dikonsumsi untuk mengawali hari di pagi hari atau hanya untuk teman bersantai di sore hari.
Minum teh diyakini bisa memberikan efek menenangkan dan rileks.
Melansir Food NDTV, sebuah penelitian menemukan bahwa minum teh secara rutin bisa membantu meningkatkan kesehatan otak.
Penelitian tersebut meminta sekelompok peserta untuk mengisi kuisioner tentang kebiasaan minum teh.
Para peserta berusia 60 tahun atau lebih dan masing-masing memberikan informasi rinci tentang kesehatan psikologis, gaya hidup sehari-hari, dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Para peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok-peminum teh dan non-peminum teh dan dibuat untuk menjalani scan MRI. Mereka juga menjalani serangkaian tes.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi teh secara teratur bisa memiliki struktur otak lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak minum teh.
Ini menunjukkan bahwa minum teh dapat menghasilkan konektivitas fungsional dan struktural lebih besar di otak.
Para ilmuwan melihat perbedaan yang signifikan dari konektivitas antara peminum teh dan non-peminum teh.
Penelitian difokuskan pada Default Mode Network (DMN), yaitu jaringan besar yang menghubungkan berbagai bagian otak.
Laporan penelitian tersebut mendukung hipotesis bahwa minum teh memiliki efek positif pada otak dan menimbulkan efisiensi lebih besar dalam konektivitas fungsional dan struktural.
Sedangkan pada orang yang tidak meminum teh tidak mengalami peningkatan signifikan dalam konektivitas fungsional.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek rutin minum teh dengan yang terjadi pada otak.
Selain efektif meningkatkan kesehatan otak, rutin minum teh juga diyakini bisa mencegah penyakit tertentu.
Minum teh diyakini bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit kanker jenis tertentu.
Melansir dari Eatthis.com (13/9/2021), sebuah studi baru menunjukkan bahwa teh mungkin menawarkan perlindungan terhadap jenis kanker yang mempengaruhi hampir 200.000 pasien baru setiap tahun.
Studi tersebut meneliti sekitar 25.000 pria dengan mengamati kebiasaan diet selama 11,5 tahun.
Selama waktu itu, 3.088 peserta pria telah didiagnosis menderita kanker prostat.
Menariknya, pria yang melaporkan minum teh paling banyak menunjukkan "risiko kecil tetapi secara signifikan lebih rendah" terkena kanker prostat, dibandingkan dengan pria yang minum teh paling sedikit.
Bahkan efek minum teh untuk mencegah kanker ini terjadi meski para peminum teh memiliki gaya hidup dan usia yang bervariasi.
Kemungkinan ini dikarenakan kandungan antioksidan yang tinggi pada teh.
Antioksidan yang tinggi bisa membantu tubuh melawan radikal bebas.
Radikal bebas merupakan senyawa yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan stres oksidatif.
Source | : | Food NDTV,Eat This |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR