Nakita.id - Dengan adanya varian baru, vaksinasi semakin dibutuhkan untuk siapapun.
Anak-anak adalah salah satu kalangan yang perlu pengawasan lebih agar terhindar dari penularan Covid-19.
Selama pandemi ini, tak sedikit anak-anak yang menjadi penyintas Covid-19.
Sebelumnya, vaksinasi untuk anak-anak belum diperbolehkan untuk diberikan.
Namun, resmi bulan November 2021 ini, anak-anak umur 6 hingga 11 tahun sudah diperbolehkan untuk divaksin.
Tak hanya rentan akan penularan saja yang menjadi alasan pemerintah akhirnya melegalkan vaksin untuk anak-anak.
Melansir dari Kompas.com, ternyata kasus terkonfirmasi Covid-19 pada anak-anak di beberapa negara menjadi meningkat.
"Sejumlah laporan dari hasil pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa negara di dunia yang menyatakan adanya peningkatan kasus rawat inap pasien anak dengan Covid-19," jelas Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, dikutip dari Kompas.com.
Menurut IDAI, vaksin yang dianjurkan untuk anak-anak saat ini adalah Sinovac.
Sama seperti orang dewasa, rentang waktu pemberian dosis pertama dan dosis kedua adalah empat minggu.
Tentu vaksinasi adalah hal yang baru untuk anak-anak ya, Moms.
Anak wajib mendapatkan vaksinasi agar mengurangi potensi penularan dan efek samping Covid-19.
Untuk menerima vaksinasi, tentu Moms dan Dads harus bimbing anak.
Nakita.id sudah merangkum beberapa tips vaksinasi Covid-19 pada anak yang harus diketahui orangtua.
Apa saja?
Sebelum mengetahui tipsnya, ada baiknya jika Moms dan Dads mengetahui rekomendasi IDAI untuk vaksinasi Covid-19 anak umur 6 hingga 11 tahun.
Berikut daftarnya melansir dari Kompas.com:
1. Vaksin Sinovac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 mililiter sebanyak dua kali.
2. Jarak pemberian antara dosis pertama dan kedua diberikan dengan selang waktu 4 minggu.
3. Tidak direkomendasikan bagi anak yang:
- Memiliki defisiensi imun primer atau penyakit autoimun tak terkontrol
- Pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi
- Sedang mendapat pengobatan imunosupresan
- Demam dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius atau penyintas Covid-19 selama 3 bulan terakhir
- Menderita diabetes dan darah tinggi
- Pascaimunisasi dalam waktu 1 bulan
- Anak atau remaja yang sedang hamil
- Mengalami penyakit kronis atau kelainan kongenital yang tak terkendali
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya diputuskan hasil uji coba vaksin Sinovac untuk anak-anak layak digunakan untuk umur 6 hingga 11 tahun.
Untuk anak, vaksin Sinovac dinyatakan memiliki imunogenisitas sebanyak 96,5 persen.
Moms wajib tahu tips untuk bimbing anak untuk mempersiapkan vaksinasi.
Apa saja?
1. Hibur anak jika takut dengan vaksin
Memang menjadi tantangan baru jika mengajak anak pergi melaksanakan vaksin.
Tak masalah jika anak sudah berani untuk melakukan vaksin.
Namun, bagi yang belum, tentu menjadi tantangan tersendiri.
Anak tidak mau diajak vaksin, padahal vaksin untuk kebaikannya sendiri.
Anak merengak tidak ingin merasakan sakitnya disuntik saat menerima vaksin.
Jika sudah begini, bagaimana solusinya?
Menurut WebMD, sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatakan bahwa vaksin tidaklah sakit.
Menurut Howard Bennett, MD, dokter anak dari School of Medicine, George Washington University, Amerika Serikat, ada baiknya jika Moms dan Dads mengatakan vaksin hanya sakit sedikit.
"Respon yang lebih baik saat menanggapi anak yang takut disuntik adalah 'disuntik memang sakit, tapi, kan, ada ayah dan ibu yang menemani' atau 'memang sakit, tapi hanya sebentar saja'," kata Bennett.
Menurut Bennett, dibandingkan mengatakan divaksin tidak sakit, lebih baik katakan pada anak bahwa rasanya hanya seperti dicubit sedikit.
Apabila anak mengetahui bahwa divaksin memang sakit padahal orangtua bilang tidak sakit, kepercayaan anak terhadap orangtua bisa hilang.
2. Konsumsi makanan yang bergizi
Walaupun tidak membuat vaksin bekerja lebih ampuh, namun mengonsumsi makanan bisa membantu membentuk imunitas yang lebih kuat.
Maka dari itu, Moms berikan konsumsi makanan yang bergizi untuk anak setidaknya beberapa hari sebelum vaksin.
Makanan yang wajib dikonsumsi sebelum vaksin di antaranya adalah sayur dan buah-buahan.
Hindari terlebih dahulu konsumsi makanan olahan pabrik terlalu banyak.
Sebab, makanan olahan hanya akan membuat bakteri jahat berkembang pada tubuh dan menurunkan cara kerja imunitas kita.
Sebaiknya, Moms berikan makanan dengan gizi seimbang untuk anak sebelum vaksin.
3. Jangan lupakan sarapan
Mungkin terdengar sepele, namun sarapan penting untuk ketahanannya saat menerima vaksinasi.
Setelah menerima vaksin, anak akan diminta untuk menunggu 10 menit untuk melihat apakah ada gejala yang muncul.
Salah satunya adalah merasa pusing dan sakit kepala.
Anak yang tidak menyantap sarapannya kemungkinan besar akan langsung mengalami gejalanya.
Maka dari itu, ada baiknya jika Moms tidak membiarkan anak datang ke lokasi vaksin dengan kondisi perut kosong dan menyiapkan sarapan yang sehat untuk anak.
Jangan lupa untuk mengonsumsi air putih yang cukup.
Menurut Eating Well, konsumsi air putih yang cukup bisa membuat anak menjadi lebih tenang dan ketakutan terhadap jarum suntik menjadi berkurang.
Cairan tubuh dari buah-buahan seperti semangka dan apel juga mampu untuk menghidrasi dan membantu perkembangan sistem imunitasnya.
Pastikan Moms selalu bimbing anak saat di lokasi vaksinasi, mulai dari pendaftaran hingga selesai vaksinasi.
Mulai saat ini, Moms tak perlu khawatir akan efek samping dan penularan Covid-19 yang berlebihan pada anak, sebab vaksin Sinovac sudah dinyatakan legal untuk anak umur 6 hingga 11 tahun.
Tetap bimbing anak sebelum hingga sesudah vaksin.
Source | : | Kompas.com,WebMD,CDC,Eating Well |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR