Nakita.id - Ada sebagian pasangan yang langsung ingin memiliki anak setelah menikah.
Mungkin beberapa pasangan ini akan merasa jauh lebih bahagia jika Si Kecil hadir di tengah-tengah mereka.
Saat Si Kecil lahir Moms dan Dads pasti ingin menjadi orangtua yang terbaik untuknya.
Baca Juga: Terapi Okupasi, Asah Sensorik dan Motorik Anak Berkebutuhan Khusus
Apalagi jika para orangtua dianugerahi keistimewaan memiliki anak berkebutuhan khusus.
Moms, memiliki anak berkebutuhan khusus memang tak mudah, para orangtua perlu menyesuaikan diri untuk tetap bisa membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Namun, masih banyak orang yang belum paham jika anak berkebutuhan khusus itu sangatlah beragam.
Terdapat jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang seharusnya diketahui agar perawatan dan upaya mendidiknya menjadi lebih mudah.
Si Kecil bisa dikatakan anak berkebutuhan khusus jika mengalami keterbatasan baik dari segi fisik, mental, sosial, maupun emosional.
Menurut dr. Tri Gunadi, AMD. OT, S.Psi, pendiri Yamet Child Development Center, anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian.
1. Tunanetra
dr. Tri menjelaskan yang termasuk anak berkebutuhan khusus yang pertama adalah bagi para penyandang tunanetra.
Bagi sebagian masyarakat tunanetra mungkin merupakan sosok yang tak bisa melihat sama sekali.
Padahal anak tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan penglihatan untuk sebagian ataupun secara menyeluruh.
"Tunanetra, dikatakan tunanetra adalah kalau penglihatannya itu hasil pemeriksaannya di bawah dua puluh per dua ratus. Dapat dikatakan tunanetra jika memiliki kurangnya melihat atau low vision. Tunanetra itu ada yang masih bisa melihat tapi samar-samar hingga yang total," ujar dr. Tri saaat diwawancarai oleh tim Nakita.id, Senin (1/11/2021).
2. Tunarungu
Selanjutnya, anak bisa dikatakan berkebutuhan khusus jika ia mengalami tunarungu atau tidak dapat mendengar atau kurang mendengar dibandingkan dengan anak lainnya yang normal.
dr. Tri mengatakan anak berkebutuhan khusus tunarungu perlu dibantu pemulihannya agar dapat meningkatkan kembali fungsi pendengarannya jadi lebih optimal.
"Tunarungu itu gangguan pendengaran, ada yang tuli sama yang kurang dengar. Jadi nanti akan dibantu waktu di dalam perjalanannya untuk membuat auditorinya itu maksimal," sambungnya
3. Tunagrahita
Tunagrahita juga termasuk ke dalam anak-anak berkebutuhan khusus, namun sayangnya banyak sebagian orang yang menganggap anak tunagrahita sebagai sosok yang bodoh.
Padahal anak berkebutuhan khusus tunagrahita hanya mengalami sedikit hambatan dalam pola pikirnya sehingga mereka sulit dalam mengerjakan tugas akademik.
"Tunagrahita itu adalah anak-anak yang memang memiliiki mempunyai kecerdasan di bawah rata-rata. Nanti juga ada down sindrom dimana terjadinya kelainan kromosom nomor 21, sehingga wajahnya seluruh dunia sama, wajah mongol," imbuhnya.
4. Down syndrom
Selanjutnya yaitu down syndrom, Moms mungkin sering melihat anak berkebutuhan khusus memiliki wajah yang hampir semuanya mirip.
Down sindrom dapat terjadi ketika adanya gangguan pada kromosom yang membuat ciri khas wajahnya sama yakni wajah mongoloid.
5. Tunadaksa dan Cerebral palsy
Tak hanya itu saja, dr. Tri juga menyebutkan jika ada beberapa macam anak berkebutuhan khusus seperti tunadaksa dan cerebral palsy.
Anak berkebutuhan khusus dikatakan tunadaksa apabila ia tidak memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna, sedangkan anak cerebral palsy bisa dilihat ketika mereka sulit untuk mengambil suatu benda karena tanggannya mengalami kaku.
"Tunadaksa kelainan fisik dimana misalnya cerebral palsy dimana nanti tangannya terjadi kekakuan," ujar dr. Tri.
dr. Tri mengatakan masing-masing dokter akan mendiagnosa gejala anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi yang mereka alami sehingga nantinya bisa dikelompokan sesuai dengan tingkat keparahan.
"Setiap diagnosanya ada yang ringan, sedang, dan berat. Jadi setiap diagnosa ada tingkat keparahannya masing-masing," pungkas dr. Tri.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR