Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja & Direktur Klinik Mentari Anakku, mengungkapkan bahwa sikap takut merupakan menjadi salah satu bentuk emosi yang wajar jika dilakukan anak berkebutuhan khusus ketika bertemu dengan orang yang belum dikenali.
Moms jangan khawatir dan memikirkan hal yang tak benar bahwa tumbuh kembangnya akan terganggu.
Bahkan, Firesta mengatakan, jika rasa takut seharusnya dimiliki oleh setiap anak agar mereka lebih waspada ketika berhadapan dengan orang yang tak dikenalinya.
"Takut untuk bertemu orang baru itu hal yang wajar, semua anak memang seharusnya antisipasi atau merasa hati-hati saat disituasi baru atau ketemu sama orang baru," ucap Firesta dalam wawancara khusus dengan Nakita.id, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga: Cara Komunitas ABK Piramida Menangani Tantrum yang Sering Terjadi Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Cara menunjukkan rasa takut antara anak yang normal dengan Si Kecil yang berkebutuhan khusus memang berbeda.
Apalagi, pada para anak berkebutuhan khusus yang masih sulit untuk bisa berinteraksi dengan orang lain.
Biasanya rasa ketakutan anak berkebutuhan khusus sering kali ditandai dengan tingkah perilaku yang mereka tunjukkan, anak yang merasa takut biasanya akan mudah menangis dan bahkan tantrum.
"Bedanya mungkin anak-anak pada umumnya bisa mengatakannya, bisa memberikan respon yang lebih kuat. Tetapi, buat ABK apalagi yang belum bisa bicara, sulit untuk mengungkapkan seperti itu, sehingga respon yang muncul tidak lebih kuat jadi dia menjadi nangis, dan tantrum," imbuh Firesta.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR