Nakita.id - Anak berkebutuhan khusus (ABK) memang sangat spesial.
Mereka lahir dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda.
Moms mungkin sering melihat ada anak berkebutuhan khusus yang sangat aktif, bahkan ada pula yang merasa takut dan juga pemalu untuk bisa bertemu dengan banyak orang.
Anak berkebutuhan khusus yang merasa takut dan pemalu cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa membangun interaksi sosial yang baik.
Bahkan, mereka mungkin tak memiliki banyak teman karena merasa takut untuk berjumpa dengan orang yang belum pernah ditemui.
Moms dan Dads yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti ini mungkin berpikir jika terus dibiarkan, dikhawatirkan akan memperburuk kemampuannya dalam berinteraksi.
Padahal, setiap orang harus bisa berinteraksi dengan sesama, begitu juga dengan anak berkebutuhan khusus.
Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja & Direktur Klinik Mentari Anakku, mengungkapkan bahwa sikap takut merupakan menjadi salah satu bentuk emosi yang wajar jika dilakukan anak berkebutuhan khusus ketika bertemu dengan orang yang belum dikenali.
Moms jangan khawatir dan memikirkan hal yang tak benar bahwa tumbuh kembangnya akan terganggu.
Bahkan, Firesta mengatakan, jika rasa takut seharusnya dimiliki oleh setiap anak agar mereka lebih waspada ketika berhadapan dengan orang yang tak dikenalinya.
"Takut untuk bertemu orang baru itu hal yang wajar, semua anak memang seharusnya antisipasi atau merasa hati-hati saat disituasi baru atau ketemu sama orang baru," ucap Firesta dalam wawancara khusus dengan Nakita.id, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga: Cara Komunitas ABK Piramida Menangani Tantrum yang Sering Terjadi Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Cara menunjukkan rasa takut antara anak yang normal dengan Si Kecil yang berkebutuhan khusus memang berbeda.
Apalagi, pada para anak berkebutuhan khusus yang masih sulit untuk bisa berinteraksi dengan orang lain.
Biasanya rasa ketakutan anak berkebutuhan khusus sering kali ditandai dengan tingkah perilaku yang mereka tunjukkan, anak yang merasa takut biasanya akan mudah menangis dan bahkan tantrum.
"Bedanya mungkin anak-anak pada umumnya bisa mengatakannya, bisa memberikan respon yang lebih kuat. Tetapi, buat ABK apalagi yang belum bisa bicara, sulit untuk mengungkapkan seperti itu, sehingga respon yang muncul tidak lebih kuat jadi dia menjadi nangis, dan tantrum," imbuh Firesta.
Saat anak berkebutuhan khusus dihadapkan pada situasi yang kurang menyenangkan ketika bertemu dengan orang baru, Moms mungkin bisa menggambarkan bahwa situasi tersebut memang aman untuknya.
Buatlah anak berkebutuhan khusus merasa tertarik untuk bertemu dan juga berkenalan dengan orang baru.
Ceritakan kepada mereka mengenai hal-hal baik tentang orang yang akan mereka temui.
Baca Juga: Ketahui Pola Asuh yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Para Orangtua untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Ubahlah pemahaman anak berkebutuhan khusus mengenai hal yang menakutkan baginya menjadi situasi yang menyenangkan jika dijalani.
Firesta mengatakan, anak berkebutuhan khusus dapat mudah didekati jika mereka telah merasa aman dan nyaman.
"Berusaha menjalin interaksi yang positif dengan anak, dan anak sudah nyaman biasanya dia akan dengan mudah masuk sendiri jika sudah dapat nyamannya," pungkas Firesta.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR