1. Perhatikan bahan yang digunakan
Sebelum membeli, Moms lihat dulu bahan yang digunakan untuk membuat celana dalam tersebut.
Bahan yang paling baik untuk celana dalam adalah dari bahan katun.
Sebab, katun memiliki daya serap yang baik terhadap kelembapan.
Apabila celana dalam tak memiliki daya serap yang tinggi, daerah kewanitaan akan berpotensi lebih besar untuk terkena vaginosis atau infeksi jamur vagina.
Selain itu, bahan katun memiliki tekstur yang sangat lembut.
Sehingga bahan ini aman untuk vulva yang sangat sensitif.
"Area vulva sangat sensitif, hampir sama seperti area bibir di wajah. Sehingga perlu mengenakan celana dalam dari bahan yang lembut," jelas dr. Alyse Kelly-Jones, spesialis kandungan, melansir dari Healthline.
Hindari pemakaian bahan yang tidak bisa menyerap kelembapan seperti bahan dari nilon.
Baca Juga: Cek Sekarang Juga, Benarkah Miss V yang Menghitam Tanda Ada Gangguan Kesuburan?
Menurut The Healthy, Moms tetap bisa menggunakan celana dalam berbagai model.
Hanya saja, Moms tetap perlu memilih bahan yang sesuai untuk organ kewanitaan.
2. Pilih bahan yang memudahkan udara keluar
Ada baiknya jika Moms pilih bahan yang memudahkan udara untuk keluar.
Tak hanya menyerap kelembapan, bahan katun juga mampu untuk memudahkan udara keluar.
Selain itu, jangan terlalu sering mengenakan celana dalam yang terlalu ketat.
3. Ganti celana dalam sebelum tidur
Apabila Moms sudah seharian beraktivitas, ada baiknya mengganti celana dalam sebelum tidur.
Sehingga saat tidur, area kewanitaan tetap terbebas dari celana dalam yang terlalu lembap.
Source | : | Healthline,Health,CDC,Self,The Healthy,Health Shots,Best Life |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR