Nakita.id - Seiring waktu, jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat.
Hal ini ditunjukkan dari sebuah data yang menyebut bahwa pada awal 2021, jumlahnya telah mencapai 202,6 juta atau 73,7% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Namun sayang, peningkatan ini belum diikuti dengan kemampuan literasi digital masyarakat yang baik, sehingga menjadi tantangan besar dibalik banyaknya efek positif yang dihadirkan oleh teknologi digital.
Beberapa dampak negatif yang muncul antara lain, maraknya penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan daring, perundungan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme berbasis digital.
Hal-hal seperti inilah yang perlu diwaspadai, karena dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ruangguru, perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan platform belajar daring bernama Ruang Literasi Digital.
Platform ini dibentuk agar masyarakat Indonesia dapat bermedia digital dengan lebih cakap, lebih aman, lebih etis, dan berbudaya.
Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius W. Pudjianto, percepatan transformasi digital adalah fokus utama yang patut dilakukan seluruh pemangku kepentingan.
Dan, sebagai negara yang besar, hal ini tentu tidak mudah, namun dapat dilakukan melalui kolaborasi untuk mendukung pengoperasian teknologi oleh masyarakat secara produktif dan bertanggung jawab dengan pemahaman yang efektif dan komprehensif.
“Karena itu, literasi digital menjadi kunci utama untuk mempercepat pengembangan sumber daya manusia yang cakap memanfaatkan internet. Untuk menjangkau masyarakat seluas-luasnya, kami menggandeng Ruangguru sebagai mitra strategis guna mempercepat upaya merealisasikan target agenda Literasi Digital Nasional,” ujar Bonifasius, seperti yang dilansir dari siaran pers (10/11/2021).
Berdasarkan survei status literasi digital yang dilakukan Kemenkominfo pada 2020, Indonesia tercatat memiliki nilai indeks 3,47 dari rentang indeks 1-4.
Penilaian indeks ini mengacu pada kerangka digital di sebuah negara milik UNESCO.
Dari nilai indeks tersebut, dapat ditunjukkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori literasi digital tingkat sedang, dan belum mencapai status literasi yang baik.
“Sebagai pelopor penyedia pendidikan berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 25 juta pengguna, Ruangguru sangat antusias dan bangga berkolaborasi bersama Kemenkominfo guna membuka akses yang lebih luas untuk membantu masyarakat Indonesia lebih cakap bermedia digital, sehingga menciptakan ranah digital yang lebih aman dan ramah bagi kita semua,” tutur Pendiri dan Direktur Operasional Ruangguru, Iman Usman.
Google menyebut Indonesia menjadi negara dengan permintaan penghapusan konten terbanyak, karena isinya yang dinilai melanggar peraturan pemerintah.
Sementara, Microsoft menyatakan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kesopanan digital terburuk di Asia Tenggara berdasarkan dua faktor utama, yakni hoaks dan penipuan.
Hal inilah yang mendorong Ruangguru meluncurkan platform belajar daring Ruang Literasi Digital setelah melihat data-data tersebut.
Platform ini memberikan panduan belajar cerdas dalam mengoperasikan teknologi digital untuk meningkatkan kecakapan dalam bermedia di ruang digital.
“Melalui 50 video edukatif yang mudah dicerna dan dapat diakses secara gratis oleh masyarakat Indonesia, kami berupaya mengedukasi lebih dari 1 juta siswa, guru, dan masyarakat umum lainnya sepanjang program ini berjalan,” jelas Amri Ilmma, Kepala Kebijakan Publik Ruangguru.
Materi konten disajikan dengan berbagai ide terkini dalam bentuk animasi yang diproduksi secara kreatif dan interaktif bagi penonton.
Juga, didukung dengan rangkuman infografis di seluruh video untuk memudahkan pengguna memahami materi secara lebih efektif.
Bahkan, menurut Duta Belajar Ruangguru Nicholas Saputra, saat ini internet sudah dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat.
Namun, cepatnya perkembangan teknologi digital perlu diimbangi dengan kecakapan digital, agar ruang digital dapat dinikmati secara aman dan nyaman oleh seluruh masyarakat.
“Karena itu, cerdas digital adalah hal yang penting untuk terus diupayakan. Saya yakin Ruangguru adalah mitra yang tepat untuk menjangkau masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” kata Nicholas.
Platform belajar daring Ruang Literasi Digital ini dapat diakses masyarakat secara gratis sejak Rabu, 10 November 2021 melalui aplikasi Ruangguru yang dapat diunduh melalui App Store atau Google Play Store.
Atau, dapat mengunjungi situs https://www.ruangguru.com/literasidigital.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR