Tapi mengapa ASI?
"Ini adalah diktum yang sangat aneh, benar-benar anekdot dan mungkin konyol," kata David Kerr, profesor farmakologi klinis dan terapi kanker di Universitas Oxford, mengatakan kepada Telegraph.
Dia merujuk pada pasien kanker yang menggunakan ASI sebagai paliatif selama kemoterapi. "Mungkin tidak akan membahayakan, tapi juga tidak ada gunanya."
BACA JUGA: 5 Menit Untuk Tubuh Indah dan Wangi, Begini Caranya, Moms!
Para ilmuwan telah menemukan bahan kimia dalam ASI yang dikira bisa membantu orang dewasa, dalam bentuk obat yang diturunkan dari ASI, ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan.
Para penggiat ASI mengaku marah dan kecewa dengan adanya tren orang dewasa mengincar ASI ini.
"ASI bukanlah zat yang mudah untuk diproduksi. Sebagai permulaan, seorang ibu harus menjadi perempuan yang mampu menyusui, dan susu apa pun tidak bisa menggantikan kadar prolaktin dan oksitosin yang memungkinkan menyusui."
Source | : | The Guardian,Tabloid Nakita,AFP |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR